Jakarta, CNN Indonesia -- Perbedaan suhu dan kelembapan yang ekstrem antara Arab Saudi dan Indonesia membuat jemaah umrah dan haji berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, terutama karena faktor hidrasi. Karena itu, Pusat Kesehatan Haji bekerjasama dengan Indonesian Hydration Working Group menerbitkan buku
Pedoman Hidrasi Saat Haji & Umroh.Buku teknis medis setebal 95 halaman tersebut ditujukan kepada Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang akan mendampingi jemaah haji beribadah di Tanah Suci.
Kepala Puskeshaji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DR. Dr. Fidiansyah, Sp. KJ., MPH menggarisbawahi pentingnya memeriksa tingkat hidrasi lewat warna urine bagi jemaat yang beribadah di Arab Saudi. Pemeriksaan ini penting karena terjadinya perbedaan suhu ekstrem dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat beribadah di Arab Saudi, jemaah akan menghadapi perbedaan suhu udara dan kelembapan yang ekstrem dibandingkan di Indonesia. Salah satunya adalah kondisi panas dengan suhu yang cukup tinggi dan kelembapan yang rendah,” kata Fidi, saat peluncuran buku
Pedoman Hidrasi Saat Haji & Umroh di DoubleTree Hotel, Jakarta, Rabu (19/8).
"Kondisi ini menyebabkan jemaah haji dan umrah mudah mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.”
Lebih lanjut, Fidi menambahkan bahwa dehidrasi dapat juga menimbulkan kondisi heat stroke terutama bagi jemaah lansia dan jemaah dengan penyakit berisiko tinggi.
Menurut perwakilan Tim Penyusun
Pedoman Hidrasi Saat Haji & Umroh, dr. Agung Frijanto, Sp. KJ, tujuan diterbitkannya buku tersebut agar bisa berfungsi sebagai pembinaan jemaah haji di Arab Saudi dan fungsi pelayanan kesehatan.
"Isinya adalah informasi untuk memahami tentang kegiatan ibadah haji dan umrah, pelaksanaan, persiapan sebelum, selama dan sesudah ibadah haji dan umrah," ucap Agung.
Buku
Pedoman Hidrasi Saat Haji & Umroh berisikan delapan bab informasi dan instruksi bersifat teknis-medis. Buku ini memuat fisiologi hidrasi, patofisiologi dehidrasi, proses adaptasi tubuh dan proses penuaan, faktor-faktor yang memengaruhi status hidrasi jemaah, deteksi dini, dan tata laksana gangguan hidrasi pada jemaah dan contoh kasus penyulit pada dehidrasi.
(mer)