Gadis yang Lahir dengan Ratusan Tahi Lalat di Sekujur Tubuh

Masyaril Ahmad | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 15:23 WIB
Ciera Swaringen, gadis 19 tahun asal North Carolina, Amerika Serikat, terlahir dengan wajah dan tubuh yang ditumbuhi ratusan tahi lalat.
Ciera Swaringen, gadis yang terlahir dengan wajah dan tubuh yang ditumbuhi ratusan tahi lalat. (Dok. Ciera Swaringen via Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Saya bangga menjadi berbeda."

Itulah yang selalu dikatakan Ciera Swaringen, gadis 19 tahun asal Rockwell, North Carolina, Amerika Serikat, yang wajah dan tubuhnya ditumbuhi ratusan tahi lalat. Meski sering dihina karena kondisi tersebut, Ciera mengaku tak berkecil hati.

Ia didiagnosis Giant Congenital Melanocytic Nevus sejak lahir. Tahi lalat berukuran besar menutupi lebih dari dua pertiga bagian tubuhnya, dan yang paling besar membentang dari pusar hingga paha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, Ciera sudah mendapatkan ejekan kejam dari anak-anak dan juga orang dewasa, tapi dia mencoba untuk selalu berpikir positif terhadap kondisi kulit langka yang ia derita, yang telah memengaruhi sekitar satu dari 500.000 orang di dunia.

"Anak laki-laki yang biasanya komentar ketika mereka melihat saya," katanya. "Mereka akan bilang, 'Kamu terlihat kotor, sana mandi.'"

"Tapi saya sangat bangga menjadi berbeda dan pada akhirnya, kita semua mempunyai sesuatu yang tidak biasa, apakah itu di dalam atau di luar. Setiap orang dilahirkan untuk terlihat berbeda, dan kita semua harus merasa cantik dengan kulit yang kita punya."

Karyawan toko sepatu yang baru saja lulus SMA ini mengaku selalu berjuang untuk menghadapi komentar negatif yang ia terima.

"Suatu hari saya berada di bus sekolah kemudian terdengar seorang anak laki-laki tertawa keras dan memanggil saya anjing jerawatan. Ejekan itu benar-benar merusak kepercayaan diri, apalagi waktu itu saya masih kecil dan itu semakin membuat saya merasa berbeda dengan anak-anak lain, seperti ada sesuatu yang salah dengan diri saya."

Seiring berjalannya waktu, Ciera kemudian mencoba untuk belajar tak mempedulikan komentar negatif. Ia menyadari bahwa setiap orang memang akan melihat dan cenderung mengatakan hal-hal kejam karena mereka tidak terbiasa melihat seseorang dengan kondisi berbeda.

Saat lahir, Ciera telah mengejutkan orang tua dan staf medis di Rumah Sakit Stanley Memorial di Albermarle, North Carolina, karena tubuhnya dipenuhi tahi lalat berwarna cokelat muda.

David (55), sang ayah, adalah seorang pekerja konstruksi wiraswasta, dan ibunya, Julie Swaringen (41), seorang supervisor toko sepatu, kemudian membawa bayi Ciera ke rumah sakit Carolina Medical Centre di Charlotte, North Carolina, di mana tanda lahirnya dianalisis.

Orang tuanya kemudian mengetahui bahwa tanda lahir tersebut tidak menimbulkan risiko kesehatan dan kemudian Ciera dibawa kembali ke rumah, di mana ia tinggal bersama kakak perempuan, Randi (26), Hannah (24), dan Anna (20).

"Ada saat-saat ketika ketidaktahuan orang umum memberikan dampak kepada Ciera, dengan komentar atau tatapan mereka, tapi semua itu membuat dia semakin kuat. Ciera adalah seorang wanita muda yang cantik dengan kepribadian bagus, dan saya sangat bangga padanya - dia adalah salah satu orang-orang terkuat yang pernah saya kenal," kata ibunya.

Bagi Ciera, menghapus tanda lahir bukanlah sebuah pilihan. Dia diberitahu dokter bahwa operasi tidak mungkin dilakukan, karena tahi lalat di tubuhnya terlalu banyak, dan jumlahnya juga masih akan meningkat sepanjang hidupnya.

"Tanda lahir saya terus berkembang biak dan saya sering melihat kemunculan baru, tapi saya berharap pertumbuhan itu akan melambat seiring dengan usia saya yang semakin beranjak dewasa," katanya.

Dengan banyaknya tanda lahir di tubuhnya, Ciera juga harus lebih berhati-hati ketika berada di bawah terik sinar matahari karena dapat meningkatkan potensi kanker kulit.

"Tabir surya seperti teman baik saya," katanya. "Saya harus sangat berhati-hati untuk memastikan terlindung saat terkena panas matahari. Saya menggunakan krim dengan kadar tinggi dan menolak untuk menghabiskan terlalu banyak waktu di bawah sinar matahari."

"Saya masih mengenakan celana pendek dan T-shirt, tapi saya harus memastikan itu aman."

Awal tahun ini, Ciera menjadi subjek untuk proyek kondisi kulit di sekolah. Penelitiannya tentang Giant Congenital Melanocytic Nevus mengantarkan dirinya menemukan kelompok online yang dijalankan oleh Nevus Outreach, sebuah asosiasi yang menyediakan dukungan bagi orang-orang yang menderita kondisi kulit.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER