Semarang, CNN Indonesia -- Di tengah demam batu akik melanda negeri ini, seorang pengusaha di Semarang membangun taman di rumahnya dengan mendatangkan 380 ton batu akik dari berbagai daerah.
Berawal dari hobinya terhadap benda-benda dari alam, Ikhwan Ubaidilah (55), warga Perumahan Griya Raharja 265 Semarang, membangun rumahnya dengan nuansa yang alami pula, melibatkan unsur batu, tanah dan kayu.
Khusus untuk unsur batu, pemilik Yayasan Sosial Lindu Aji ini mencoba mendesain taman dan kolam di rumahnya dengan batu akik. Tak tanggung-tanggung, Ikhwan mendatangkan 380 ton batu akik bongkahan dari berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sekitar 380 ton lah, namun semua masih dalam bentuk mentah bongkahan,” ungkap Ikhwan kepada CNN Indonesia, Jumat (21/8).
Batu akik yang didatangkan Ikhwan langsung dari penambang inipun beragam jenisnya, dari yang panca warna, klawing, bacan, obsidian, kecubung dan lain-lain. Untuk harganya, Ikhwan tak ingin menyebutkannya secara rinci.
"Penambangnya kebanyakan adalah orang-orang lama yang saya kenal. Jadi harga yang saya dapat pun lebih murah dibanding di pasaran sekarang yang mencapai 800 ribu per kilo,” kata Ikhwan menambahkan.
Oleh Ikhwan, batu akik mentah tersebut dipoles dan dibentuk dengan berbagai rupa hingga menjadi patung dan hiasan. Untuk memoles, Ikhwan mendatangkan 4 orang tukang dari Purbalingga, Jateng.
Sebelum dipoles, Ikhwan terlebih dulu mendesain bentuk dan mencari gambar motifnya, sehingga nantinya akan menjadi unik seperti patung.
"Semua saya desain dengan bentuk tidak mengubah terlalu banyak dari aslinya. Baru mencari motif gambarnya,” katanya.
Meski jumlahnya banyak, Ikhwan tidak pernah menjadikan batu akiknya menjadi batu cincin yang dipakai oleh orang-orang.
Batu akik yang sudah dibentuk dan jadi tersebut kemudian ditempatkan Ikhwan untuk taman dengan cara disusun, ditempatkan di ranting dan dahan pohon serta hiasan kolam.
Sampai saat ini, taman batu akik yang dibuat Ikhwan sudah setengah jadi, dengan dilengkapi air terjun buatan dan kolam ikan koi. Ikhwan pun tidak melarang masyarakat umum jika ingin datang melihat dan bersantai menikmati taman akiknya.
(mer)