Paparan Cahaya di Malam Hari Bisa Merusak Kesuburan Wanita

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2015 07:15 WIB
Cahaya di waktu malam, apa pun bentuknya bisa menjadi malapetaka untuk siklus reproduksi perempuan.
Cahaya di waktu malam, apa pun bentuknya bisa menjadi malapetaka untuk siklus reproduksi perempuan. (Getty images/ Hemera Technologies)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar tidur yang terang bisa membuat perempuan sulit hamil, berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa cahaya di waktu malam, apa pun bentuknya dari lampu jalan yang menembus tirai, sampai cahaya dari komputer tablet, bisa menjadi malapetaka untuk siklus reproduksi perempuan.

Dan yang paling berisiko adalah perempuan paruh baya. Para peneliti menyarankan kepada para perempuan yang sedang berusaha untuk hamil agar melakukan langkah-langkah sederhana untuk memastikan mendapat tidur malam yang baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara tips yang diberikan adalah meredupkan lampu di malam hari dan makan dengan waktu yang teratur. Saran ini tampaknya tak lazim, tapi berdasarkana penelitian sebelumnya, satu dari tujuh pasangan kesulitan untuk memiliki bayi. Dalam banyak kasus, penyebabnya pun tidak diketahui.

Ditambah lagi ada kekhawatiran bahwa gangguan jam biologis tubuh yang disebabkan oleh cahaya buatan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Kanker, diabetes, depresi, dan obesitas, semua penyakit tersebut mungkin didorong oleh lampu yang dinyalakan di malam hari.

Sejumlah ahli di Inggris mengatakan bahwa hubungan antara kesuburan dan kesehatan secara umum tidak boleh disepelekan. Para peneliti di Amerika Serikat dan Jepang meneliti bagaimana terganggunya jam tubuh tikus dapat berdampak pada kesuburan binatang pengerat tersebut.

Berdasarkan laporan dari Jurnal Cell, percobaan ini tidak berpengaruh pada tikus muda. Namun, tingkat kehamilan anjok pada tikus paruh baya. Sekitar 71 persen dari tikus yang lebih tua dengan siklus tubuh normal dapat hamil. Hal ini dibandingkan dengan sepuluh persen dari tikus yang ritme internal tubuh, atau ritme sirkadiannya terganggu.

Yang terpenting, kesuburan dapat dikembalikan dengan memastikan tikus tidur pada waktu yang selaras dengan jam tubuh mereka. Para ilmuwan mengatakan, kendati penelitian ini dilakukan pada tikus, jam tubuh juga dapat menjadi kunci kesuburan perempuan.

Mengingat cahaya sudah diatur oleh matahari di siang hari, menghindari cahaya buatan di malam hari dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan.

“Kita sekarang hidup dalam tingkat cahaya yang sangat tinggi di malam hari. Siklus tidur manusia terganggu oleh kerja shift atau waktu berseberangan,” kata Gene Block, peneliti dari Universitas California di Los Angeles.

Mengubah jadwal cahaya pada tikus percobaan menunjukkan adanya kesehatan sirkadian yang dapat menyelamatkan fungsi reproduksi. Dengan mengurangi pencahayaan malam, jadwal makan yang lebih teratur, atau menghindari kerja shift, atau yang menyebabkan tidur tidak teratur, adalah solusi bagi kesehatan reproduksi.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER