Angkat Kanker Tanpa Bedah dengan Teknik Endoskopi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 16:43 WIB
Ahli gastroenterologi dari Singapura mengatakan ada cara yang relatif lebih praktis untuk mengangkat kanker kecil di saluran pencernaan, yaitu endoskopi.
Ilustrasi (Getty Images/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengangkatan kanker, terutama di saluran pencernaan, selalu terkesan rumit dan memakan waktu lama, mulai dari pemeriksaan, pembedahan, hingga pemulihan.

Namun, ahli gastroenterologi dari Singapura, Chua Tju Siang, mengatakan bahwa ada cara yang relatif lebih praktis untuk mengangkat kanker kecil di saluran pencernaan, yaitu endoskopi.

"Endoskopi atau teknik memasukan selang berkamera ke dalam tubuh manusia memang terkenal untuk mendeteksi adanya kanker, tapi bisa juga untuk mengangkat kanker itu sendiri," ujar Chua dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chua pun menjabarkan beberapa teknik endoskopi yang pernah ia lakukan untuk mengangkat kanker di organ pencernaan pasiennya, salah satunya adalah warga asing berusia 61 tahun.

Pria yang tak diungkap identitas kewarganegaraannya ini memiliki sejarah keluarga pengidap kanker lambung. Karena khawatir, ia memeriksakan dirinya ke berbagai dokter untuk memastikan apakah ada kanker bersarang di dalam tubuhnya.

"Ia pergi ke berbagai dokter di negaranya, endoskopi, colonoscopy, semuanya bilang baik-baik saja. Tidak ada kanker," tutur Chua.

Masih menyimpan rasa ragu, pria ini akhirnya terbang ke Singapura untuk bertemu dengan Chua. Setelah diendoskopi secara detail, ternyata memang ditemukan kanker stadium awal di salah satu lapisan lambungnya.

"Banyak dokter melakukan endoskopi kilat, 5 menit. Itu tidak cukup untuk melihat jaringan dalam lambung karena kanker bisa di salah satu dari lima lapisan lambung," katanya.

Dalam kasus ini, kanker ternyata ada di lapisan kedua lambung. Chua pun memberi tanda di tempat kanker berada.

"Dengan jarum di selang endoskopi, saya potong bagian sisi lapisan satu dan dua lambung, dan beberapa jaringan lain di sekitarnya untuk memastikan tidak ada kanker tersisa, kemudian menempelkan klip untuk menghentikan pendarahan," katanya.

Kini, pasien tersebut hidup sehat tanpa kanker apapun dalam tubuhnya.

Contoh teknik kedua adalah penggunaan balon di ujung selang endoskopi. Cara ini pernah diterapkan pada salah satu pasien Chua yang berusia 39 tahun.

"Ia mengeluh perutnya membesar. Ternyata ada pseudokista atau kista yang tersembunyi dan di dalamnya isinya air," kata Chua.

Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan pengangkatan dengan endoskopi. Di ujung selang, telah dililitkan kawat dan jarum yang diselipkan di antara lambung dan kista.

"Saat sudah di posisinya, balon akan dikembangkan sehingga ada jarak antara kista dan lambung. Setelah itu, gunakan kail untuk menusuk kista sehingga air keluar. Setelah kista kering, ambil kembali kailnya," papar Chua.

Mengakhiri penjelasannya, Chua berkata, "Lebih murah dari bedah atau tidak, tergantung berapa banyak praktik yang dilakukan, tapi masalah lebih praktis, tentu ya."


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER