Jakarta, CNN Indonesia -- Saat matahari bersinar terik di atas kepala, dan musim panas sudah dimulai. Berjemur di pantai sambil menikmati es krim pasti menyenangkan. Es krim segar dengan bahan dasar buah-buahan atau susu segar ini terasa enak di mulut.
Satu lagi hal yang membuat Anda merasa lega, es krim saat ini tak lagi dibuat dengan campuran kotoran ikan paus. Kotoran ikan paus? Perlu diketahui, mengutip Thrillist, es krim pertama kali dibuat dengan tambahan kotoran paus.
Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Cynthia Graber dan Nicola Twilley dalam podcast tentang makanan dan sejarahnya, Gastropod. Sebagaimana dijelaskan oleh Gastropod, tahun 1558, sarjana Italia Giambattista della Porta mengungkapkan rahasia di balik pembuatan es krim yang halus. Dia juga mengungkapkan bagaimana caranya menurunkan titik beku air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Della Porta bukanlah pencipta es krim. Metode ini ditemukan ketika dia berada di dapur milik bangsawan Laday Anne Fanshawe. Masih menurut Gastropod, Fanshawe menuliskan resep es krim ini.
Berikut resep lengkap es krim Fanshawe yang dibuat sekitar 1660-an.
"Ambil tiga liter krim terbaik, Boyle atau Mace, atau tambahkan air bunga jeruk atau ambergreece. Permanis dengan krim dan gula. Diamkan sampai cukup dingin, kemudian masukkan dalam kotak yang dilapisi kain sutra. Kemudian letakkan kotak tersebut dan kelilingi dengan es cincang. Diamkan selama dua jam. Krim akan menjadi es di dalam box."
Sekilas tak ada yang menunjukkan pertanda adanya kotoran paus di dalam resepnya. Namun, coba perhatikan lagi bagian ambergreece. Ini dikenal juga dengan ambergris.
Tahu ambergris? Tepat sekali, ini adalah bagian dari kotoran paus yang dimaksud. Menurut Herman Meville 'Moby Dick' ambergris diceritakan sebagai sesuatu yang lembut, lilin yang harum dan berempah.
Sebagiannya digunakan untuk tambahan wewangian, pastiles, dan lilin berharga, sampai pomade. Warga Turki menggunakannya untuk memasak dan dibawa ke Mekkah. Beberapa perkebunan anggur juga menambahkannya sedikit ke dalam campuran untuk memberi rasa kuat.
Ambergris di Moby Dick, tentu saja seperti itu, karena itu dibuat dari sperma paus. Oleh karenanya, ambergris juga dianggap sebagai emas di lautan.
Ambergris ini dihasilkan dari paus dewasa setelah dia makan ratusan kilogram cumi-cumi di laut gelap setiap hari. Namun ada bagian cumi-cumi yang tidak bisa dicerna oleh paus dan dimuntahkan.
Namun, Christopher Kemp dalam bukunya
Floating Gold menjelaskan bahwa kemungkinan cacat pencernaan akan menyebabkan bagian keras cumi-cumi ini 'berjalan' menuju usus yang akhirnya menghambat usus.
"Ada kotoran paus dari sisa pencernaan. Terhambatnya usus karena sisa cumi-cumi akan membuat sistem pencernaan meningkatkan penyerapan air dari usus lainnya. Sehingga secara bertahap kotoran ini akan dipadatkan secara permanen, menjadi seperti semen. Sementara itu, proses ini akan terus terulang. Sama seperti pohon yang menambahkan cincin tumbuh setiap tahun," tulis Kemp dalam bukunya.
Tak ada yang tahu bagaimana cara paus mengeluarkan ambergris. Apakah itu membunuhnya atau punya mekanisme lain. Setelah dikeluarkan, ambergris ini akan mengapung ke permukaan dan terpapar air garam serta matahari. Jika ditemukan manusia, ambergris akan berharga mahal. Apalagi jika ditambahkan dalam parfum mahal dari Perancis (ambergris punya aroma yang manis dan aroma kayu).
Lalu bagaimana rasa ambergris yang ada di dalam es krim?
"Itu terasa sangat, sangat, sangat enak," kata Twilley, dikutip dari TechInsider. "Buat saya, ini terasa seperti vanila, tapi lebih kompleks. Rasanya seperti vanila yang ada di dalam obat."
(chs/mer)