Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli saraf dan penulis buku yang populer, Oliver Sacks, wafat hari ini, Minggu (30/8), akibat penyakit kanker yang dideritanya. Dia wafat di rumahnya di New York City. Kepergiannya dikonfirmasi juga oleh asisten pribadinya, Kate Edgar, kepada New York Times. Koleganya, profesor Orrin Devinsky dari Universitas New York, juga mengonfirmasi hal itu kepada kantor berita NPR.
Sacks, 82 tahun, adalah penulis buku yang populer. Buku karangan pria kelahiran Inggris itu,
Awakenings, menginspirasi sebuah film layar lebar bertajuk sama, yang dibintangi oleh Robin Williams dan Robert DeNiro, dan masuk nominasi Oscar pada 1990. Dia juga menulis
The Man Who Mistook His Wife for a Hat.Banyak buku yang ditulis Sacks ditulis berdasarkan riwayat pasien-pasiennya. Sebagian besar bertutur tentang otak, pikiran, dan kondisi manusia. Sebagai contoh
Awakenings, berkisah tentang sekelompok pasien pengidap
encepahlitis atau radang jaringan otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku
The Man Who Mistook His Wife for a Hat, Sacks berkisah tentang pasien yang berjuang menghadapi autisme, Tourette’s Syndrome, dan Parkinson. Buku lain berkisah soal ketulian, buta warna, migrain, halusinasi, atau fenomena lainnya.
Pada Februari lalu, Sacks sempat menulis esai di Times yang menceritakan tentang melanoma atau kanker kulit yang dideritanya. Kanker stadium akhir itu, kata dia, sudah menjalar sampai ke hati.
Sacks bertutur: “Selama beberapa hari terakhir, saya berhasil melihat hidup saya dari ketinggian, sebagai sebuah lanskap, dan dengan perasaan mendalam mengenai hubungan dari semua bagian-bagiannya. Ini tidak berarti saya selesai dengan kehidupan. Sebagai kontradiksi, saya merasa benar-benar hidup dan saya ingin dan berharap pada waktu yang memperdalam persahabatan-persahabatan, mengucapkan perpisahan pada mereka yang saya cintai, menulis lebih banyak lagi, bepergian jika saya kuat, mencapai level baru tentang pengertian dan wawasan.”
Sejumlah ilmuwan terkenal dan penulis mengungkapkan rasa berduka mereka atas kepergian Sacks. Mulai dari penulis dan ahli bedah Atul Gawande sampai ilmuwan media digital Michael Hawley menyampaikan belasungkawa via sosial media.
(ded/ded)