Jakarta, CNN Indonesia -- Kira-kira lebih dari satu abad yang lalu para penumpang kapal nahas Titanic menikmati sajian terakhir daging panggang dan puding susu manis di sebuah ruang makan megah.
Sekarang, menu santap siang terakhir Titanic diharapkan bisa terjual hingga US$ 70 ribu, atau sekitar Rp 984 juta, dalam sebuah lelang online, ungkap seorang kurator pada Selasa (1/9).
Kapal pesiar mewah tersebut tenggelam ke dasar Samudera Atlantik pada 15 April 1912. Pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Titanic menabrak sebuah gunung es.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reuters, Rabu besok adalah perayaan 30 tahun sejak bangkai pesawat, yang dipercaya tidak bisa tenggelam tersebut, ditemukan di dasar laut oleh para peneliti. Pada 30 September, menu makan siang Titanic akan dilelang oleh sebuah rumah lelang online, Invaluable.
Menu santap siang tersebut akan dilelang bersama dengan surat yang ditulis oleh seorang korban kapal, serta kursi timbangan badan Titanic. David Lowenherz, pemilik Lion Hearth Autographs, sebuah agen manuskrip langka di balik lelang, mengatakan, hanya ada dua atau tiga dari menu makan siang terakhir kapal karam tersebut yang dapat diselamatkan.
Lowenherz memperkirakan, menu lelang tersebut akan terjual seharga US$ 50 ribu atau sekitar Rp 703 juta, sampai US$ 70 ribu atau sekitar Rp 984 juta. Semua artefak kuno tersebut semuanya milik para penumpang yang selamat dari tenggelamnya Titanic dengan menumpang sekoci nomor satu.
Sekoci tersebut dijuluki sebagai 'perahu uang' dan menjadi kontroversial setelah banyak tuduhan mengatakan bahwa para penumpang kaya menyuap awak kapal untuk menjauh dari kapal karam itu sebelum sekoci terisi penuh.
Sekitar 1500 orang tewas dalam tenggelamnya kapal Titanic, dan kehilangan terbesar dialami oleh para penumpang kelas tiga. “Ini bukan artefak anonim dari korban anonim,” kata Lowenherz. Menurutnya, ada cerita di balik sejarah sekoci, dan orang-orang yang berada di dalamnya, serta bagaimana kehidupan mereka setelahnya amat dipengaruhi peristiwa tersebut.
Menu tersebut diselamatkan oleh seorang penumpang bernama Abraham Lincoln Salomon, dan bagian belakangnya ditandatangani oleh Isaac Gerald Frauenthal, penumpang dari New York yang selalu makan siang dengan Salamon pada saat itu, kata Lowenherz.
Dicap dengan tanggal 14 April 1912 beserta logo White Star Line, menu makan siang terakhir Titanic di antaranya, daging kornet, kentang tumbuk, kentang goreng, dan kentang panggang, prasmanan masakan ikan, daging babi, daging sapi, kue apel meringue, serta delapan keju pilihan.
(win/mer)