Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasarkan sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Biophysical Journal, disengat tawon Brasil, Polybia Paulista, mungkin bukan hal buruk jika Anda mengidap kanker.
Dilansir dari laman Independent, para ilmuwan melaporkan, racun tawon tersebut mengandung obat ampuh yang secara selektif bisa menargetkan dan menghancurkan sel-sel tumor tanpa merusak sel normal.
Dalam tes laboratorium, racun tawon tersebut terbukti dapat menekan pertumbuhan kanker prostat dan kandung kemih, dan juga sel-sel leukemia yang resistan terhadap banyak obat. Sebuah penelitian baru dapat mengungkap rahasia dari racun tawon yang dikenal seabgai MP1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Racun tersebut menciptakan lubang mengangga di selaput pelindung yang mengelilingi sel-sel tumor, yakni dengan berinteraksi dengan molekul lemak yang disebut lipid. Peneliti dari Universitas Leeds, Paul Beales, mengatakan, terapi kanker yang menyerang komposisi lipid dari membran sel akan menjadi kelas baru obat antikanker.
“Ini berguna untuk mengembangkan terapi-terapi kombinasi baru, di mana beberapa obat digunakan secara bersamaan untuk mengobati kanker yakni dengan menyerang bagian-bagian berbeda sel-sel kanker di saat yang bersamaan.”
Peneliti menemukan, lipid tertentu yang tertanam di bagian luar membran sel kanker memiliki cara unik yang membuat tumor menjadi rentan terhadap racun tawon. Dalam sel-sel sehat, molekul struktural yang sama terletak di permukaan membran bagian dalam.
Ketika MP1 mengikat lipid, maka dia akan mengganggu struktur membran dengan menciptakan lubang besar yang melaluinya molekul penting sampai sel kanker hidup terbuang keluar.
Rekan penulis Joao Neto, dari Universitas Sao Paulo di Brasil mengatakan, “Terbentuk hanya beberapa detik, pori-pori besar ini cukup besar untuk memungkinkan molekul penting, misalnya RNA dan protein-protein untuk dengan mudah melarikan diri dari sel (kanker).”
(win/mer)