Melihat Perubahan Otak Wanita yang Jadi Lelaki Transeksual

Windratie | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Sep 2015 10:58 WIB
Lewat pemindaian otak  terlihat ada perbedaan cara kerja otak pada 18 perempuan yang menjadi laki-laki transeksual.
Para ilmuwan melakukan pemindaian otak magnetic resonance imaging (MRI) terhadap 18 perempuan yang menjadi laki-laki transeksual. (Getty images/ Okssi68/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan yang diberikan testosteron saat menjalani perubahan jenis kelamin akan mulai berpikir lebih seperti laki-laki setelah pengobatan, berdasarkan sebuah temuan baru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European College of Neuropsychopharmacology (ECNP) di Amsterdam, Belanda.

Otak mereka mengalami perubahan struktural, dan menyusut di wilayah yang memainkan peran penting untuk kemampuan bahasa. Perempuan dikenal memiliki kemampuan verbal dan keterampilan multi-tasking yang lebih baik daripada laki-laki. Sementara itu, laki-laki diyakini memiliki kemampuan spasial yang unggul.

Dikutip dari laman Independent, para ilmuwan melakukan pemindaian otak magnetic resonance imaging (MRI) terhadap 18 perempuan yang menjadi laki-laki transeksual. Pemindaian otak dilakukan sebelum dan setelah empat minggu perawatan testosteron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, mereka menemukan, paparan hormon laki-laki mengurangi materi abu-abu (sel-sel saraf) di dua wilayah penting otak yang berhubungan dengan pengolahan bahasa, yakni area Broca dan Wernicke. Di saat yang sama, hubungan dua area tersebut menjadi lebih kuat.

Profesor Rupert Lanzenberger, peneliti dari Universitas Vienna mengatakan, “Apa yang kami lihat adalah perbedaan kuantitatif yang nyata pada struktur otak setelah kontak yang sangat lama dengan testosteron. Ini tidak mungkin dapat dipahami tanpa melihat populasi transeksual.”

Dalam istilah yang lebih umum, kata Lanzenberger, temuan ini mungkin menunjukkan perbedaan asli antara otak perempuan dan laki-laki secara mendasar adalah akibat dari efek hormon seks yang beredar. Apalagi, pengaruh hormonal pada struktur otak manusia melebihi fase perkembangan awal dan tetap ada sampai usia dewasa.

Kamilla Miskowiak, dari Universitas Copenhagen, yang mewakili komite komunikasi ECNP, mengatakan, “Sudah diketahui sebelumnya bahwa perkembangan bahasa antara laki-laki dan perempuan berbeda, hal itu disebabkan oleh pematangan otak yang berhubungan dengan perbedaan gender.”

“Secara khusus, perempuan yang melakukan operasi pergantian kelamin menjadi laki-laki mengakibatkan penurunan fungsi di area otak tertentu yang mengolah bahasa. Ini mungkin dapat menjelaskan mengapa kemampuan verbal perempuan sering kali lebih kuat dari laki-laki.”

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER