Siapa Pembeli Baju Muslim Rancangan Indonesia di Luar Negeri?

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 18:07 WIB
Penampilan desainer busana muslim di negara-negara yang muslimnya merupakan penduduk minoritas mengundang pertanyaan. Siapa yang mau beli?
Desainer busana muslim di Indonesia mulai merambah panggung fesyen internasional (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belakangan ini banyak perancang busana muslim Indonesia yang wira-wiri di panggung fesyen dunia. Sebut saja Dian Pelangi, Zaskia Sungkar, Barli Asmara, atau Jeny Tjahyawati.

Mereka semua pernah menjajal panggung dunia dengan busana-busana muslim hasil rancangannya. Ada yang di New York, Perancis, sampai ke Negara Ratu Elizabeth, Inggris.

Penampilan desainer busana muslim di negara-negara yang muslimnya merupakan penduduk minoritas mengundang pertanyaan. Siapa yang mau beli?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata jawabannya mudah saja. Siapa saja bisa membelinya. Pemilik sekaligus Presiden Komisaris Shafira Corporation Fenny Mustafa mengatakan cukup banyak orang yang tertarik dengan busana muslim yang dipentaskan di panggung dunia.

"Yang beli tentunya masyarakat muslim yang ada di negara itu, yang bukan muslim juga beli," ujar Fenny ketika ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta.

Mantan Ketua Umum Pusat Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K. Kusmayadi mengamini hal tersebut. Busana muslim di luar negeri bisa dibeli oleh siapa saja.

"Busana muslim itu sudah seperti makanan halal. Siapa saja bisa beli karena tampilannya yang sopan," kata Taruna.

Ketua tim perancang dari Shafira Shetyawan juga mengatakan hal yang sama. Busana muslim keluaran Indonesia bisa dipakai oleh siapa saja karena busana muslimnya juga bisa dikenakan tanpa hijab maupun kerudung.

"Kalau satu set baju, mau dipisahkan juga tetap bagus. Diambil jaketnya saja itu juga tetap bagus," kata Shetyawan. "Di sana (New York) kami juga menampilkannya tidak terlalu seperti busana muslimah, misalnya kerudungnya hanya diikatkan saja."

Soal pelanggan tetap, mereka pun belum berani menyebutkan. Sebab, saat ini saja penampilan desainer Indonesia di luar negeri masih sebatas promosi.

Fashion show yang diikuti para desainer merupakan salah satu bentuk branding dan meningkatkan kesadaran para pembeli agar mereka menyadari dulu bahwa kualitas busana Indonesia juga patut dipertimbangkan di pasar internasional.

Hal ini juga merupakan upaya Indonesia untuk mencapai targetnya menjadi pusat busana muslim di dunia. Jika tak gencar berpromosi, target itupun akan sulit diraih tahun 2020 nanti.

Taruna menyebutkan saat ini sudah banyak negara-negara lainnya yang memproduksi busana muslim. Meskipun di negaranya, muslim merupakan penduduk minoritas.

"Banyak yang mau mengklaim menjadi pusat busana muslim, seperti Amerika dan Italia. Bahkan baru berdiri asosiasi perancang busana muslim di Jepang. Perancangnya orang Jepang," kata Taruna.

Oleh sebab itu, jika ingin mencapai target menjadi pusat busana muslim dunia, Indonesia tidak boleh berdiam diri. Desainer, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya diharapkan bisa bekerja sama untuk bekerja sama mewujudkan mimpi ini bersama.



(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER