Tips Mengawasi Anak di Media Sosial versi Psikolog

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 12:44 WIB
Di zaman modern yang serba menggunakan teknologi ini, orang tua harus melakukan pengawasan ekstra pada anak. Termasuk pergaulannya di media sosial.
Ilustrasi (Thinkstock/monkeybusinessimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di zaman modern yang serba menggunakan teknologi ini, orang tua harus melakukan pengawasan ekstra pada anak. Tidak hanya mengawasinya di dunia nyata, orang tua masa kini juga diberi pekerjaan tambahan untuk mengawasi anak di dunia maya.

Kemajuan teknologi membuat anak masa kini tidak hanya bergaul dengan teman-temannya di sekolah maupun di lingkungan rumah. Anak-anak juga bergaul dengan menggunakan media sosial.

Untuk urusan ini tak dimungkiri memang cukup sulit untuk melakukan pengawasan. Tapi, bukan berarti tidak mungkin, bukan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengawasan terhadap anak di media sosial menjadi penting ketika mereka bisa berinteraksi dengan siapa saja. Anak-anak bisa berkenalan dengan siapa saja, mengobrol, dan melakukan interaksi lainnya tanpa tahu maksud dan tujuan sesungguhnya dari orang yang diajaknya bicara. Inilah yang patut diwaspadai.

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti, memberikan beberapa trik untuk mengawasi anak Anda di media sosial. Tentunya tanpa harus mengganggu sosialisasi mereka dengan teman-temannya.

Hal yang pertama harus dilakukan, menurut Anna, adalah menjadi teman terlebih dahulu dengan sang anak. Untuk itu tentunya orang tua harus mempunyai akun sosial media juga.

"Harus menjadi teman sama anak, tapi bukan berarti terus-terusan komentar di media sosial. Mau tidak mau harus tetap menjaga relasi supaya anaknya merasa nyaman," kata Anna saat ditemhi di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (3/9).

Ingat, fungsi Anda adalah mengawasi. Agar efektif tentunya pengawasan harus dilakukan secara intens supaya ketika anak melakukan hal yang tidak berkenan di hati, Anda bisa mengingatkannya.

"Kalau misalnya ada gambar atau informasi yang menurut kita tidak seharusnya disebar, jangan komentar langsung di media sosialnya. Bisa bicara langsung atau secara personal untuk menanyakan maksud ia mengunggah itu apa," ujar Anna.

Di sisi lain, ketika Anda menemukan percakapan anak Anda dengan orang tidak dikenal, sebaiknya Anda juga melakukan konfirmasi kepada anak Anda. Tapi, ingat jangan langsung berkomentar di media sosial ya. Anda bisa tanyakan langsung atau chatting personal.

"Kalau bisa men-detect ada obrolan dengan orang tidak dikenal tanya juga sama anaknya. Usahakan jangan galak mukanya. Intonasinya juga jangan tinggi. Matanya yang tenang, intonasi yang ramah. Lebih banyak bertanya dari pada menasihati," kata Anna.

Kesempatan itu bisa Anda gunakan untuk berdiskusi, bukan menghakimi. Anda bisa seolah bertanya padanya, apa yang akan terjadi jika ia berinteraksi dengan orang asing yang bahkan sama sekali tidak pernah bertatap muka, atau pertanyaan lainnya. Dengan cara ini, Anda bisa membantu anak untuk diajak berpikir atas dampak dari perbuatannya.

"Yang punya media sosial kan pasti anak yang sudah besar, itu bisa diskusi, ajak ngobrol, dan diajak berpikir," ujar Anna.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER