Pendonor dan Penerima Ginjal Ingin Informasi yang Transparan

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 19:20 WIB
Peneliti menulis bahwa saat ini pasien harus diberitahu jika mereka berisiko tertular hepatitis atau HIV dari organ donor.
Ilustrasi donor organ. (Thinkstock/Hemera Technologies)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasarkan hasil survei terbaru, pendonor ginjal yang masih hidup dan penerima ginjal mereka ingin mendapat informasi kesehatan yang lebih sebelum operasi transplantasi.

Dalam laporan Clinical Journal of the American Society of Nephrology, peneliti menulis bahwa saat ini pasien harus diberitahu jika mereka berisiko tertular hepatitis atau HIV dari organ donor.

Di luar informasi tersebut, dokter yang melakukan transplantasi tidak dapat berbagi informasi tanpa izin dari kedua belah pihak, seperti diungkapkan oleh penulis senior Lainie Friedman Ross dari Pusat Klinis Kedokteran di Universitas Chicago.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Informasi tentang donor adalah hal penting yang signifikan bagi penerima donor untuk memutuskan apakah dia akan menerima organ,” kata Ross dan rekan-rekannya dalam studi tersebut seperti dilansir dari laman Reuters.

Demikian halnya dengan donor potensial yang mungkin menginginkan informasi tentang penerima agar dia bisa memutuskan untuk menawarkan organ tersebut.

Dalam banyak kasus, Ross mengatakan, pasien yang akan melakukan transplantasi dan donor potensial mereka adalah kerabat tingkat pertama. Jadi, mereka bisa saling bercerita apa pun yang mereka inginkan. Seringkali karena kehidupan mereka yang saling terkait, banyak informasi hal tersebut yang sudah diketahui.

Kendati demikian, secara formal, pendonor tidak diberikan informasi yang spesifik tentang penerimanya. “Hanya mengatakan, mereka cukup sehat untuk mendapatkan keuntungan transplantasi,” ujar Ross.

Ross dan timnya menganalisis respons survei dari sekitar 160 pendonor potensial atau yang sudah melakukan donor, dan 76 penerima transplantasi ginjal potensial atau yang sudah menerima.

Hampir 80 persen dari peserta percaya bahwa pendonor harus memiliki akses informasi tentang kesehatan penerima yang dapat memengaruhi keberhasilan transplantasi.

Dan hampir 90 persen setuju dengan memberikan informasi kesehatan secara umum kesehatan pendonor kepada penerima. Pendonor dan penerima percaya bahwa pendonor harus tahu tentang waktu  menunggu penerima untuk ginjal, harapan hidup orang tersebut tanpa transplantasi dan masalah kesehatan lain, termasuk masalah obat-obatan, status merokok, serta penyalahgunaan obat dan alkohol.

Lebih dari setengah penerima donor ginjal juga bersedia mengungkapkan masalah kejiwaan dan hubungan seks yang berisiko tinggi, tetapi hanya beberapa donor saja yang menginginkan informasi tersebut. Kebanyakan orang lebih senang jika tim transplantasi yang memberikan informasi kesehatan, daripada pendonor atau penerima sendiri. (win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER