Sekolah dan Jam Kerja Harusnya Dimulai Pukul Sepuluh Pagi

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2015 06:19 WIB
Memaksa karyawan dan anak sekolah mulai belajar dan bekerja pada pukul sembilan pagi dapat menyebabkan kelelahan dan stres.
Ilustrasi karyawan mengantuk. (Getty images/ Tomwang112/thinkstockphotos.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Membuat orang-orang berusia di bawah 55 tahun untuk bekerja sebelum pukul sembilan pagi mirip seperti sebuah penyiksan, seperti disampaikan oleh Paul Kelley, seorang ahli tidur terkemuka di Inggris.

Memaksa karyawan bekerja dari pukul sembilan pagi sampai pukul lima sore menyebabkan kelelahan dan stres akibat kurang tidur, kata Kelley, yang juga peneliti dari Universitas Oxford, Inggris.

Kelley mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ancaman kinerja sampai orang tersebut berusia 55 tahun, usia di mana manusia mulai membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelley mengatakan, “Kita tidak bisa mengubah ritme 24 jam kita. Anda tidak bisa belajar untuk bangun pada waktu tertentu. Tubuh Anda akan selaras dengan sinar matahari, dan Anda tidak menyadarinya karena itu dilaporkan ke hipotalamus, bukan penglihatan.”

Kelley, peneliti klinis dari Oxford University's Sleep and Circadian Neuroscience Insitute mengatakan, ada kebutuhan di masyarakat untuk mengubah jam masuk bekerja dan sekolah agar cocok dengan jam alami tubuh manusia.

Perusahaan yang memaksa karyawan mereka mulai bekerja lebih awal berisiko mempertaruhkan hasil kerja yang buruk. Selain itu juga ada masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan.

Dia mengatakan bahwa ini adalah masalah besar di masyarakat. Karyawan seharusnya mulai bekerja pada pukul 10 pagi. Anda tidak akan memulai pada pukul 9 pagi sampai Anda berusia 55 tahun.

“Karyawan biasanya kurang tidur.  Masyarakat kita adalah orang-orang yang kurang tidur. Ini sangat merusak sistem tubuh. Anda dipengaruhi oleh sistem emosional dan kinerja fisik dalam tubuh.”

“Jantung dan hati Anda memiliki pola yang berbeda, dan Anda meminta mereka untuk bergeser dua atau tiga jam. Ini adalah masalah skala internasional. Semua orang menderita, padahal sebetulnya tidak perlu terjadi.”

Tubuh memiliki alat pacu jantung ulung di otak yang ditetapkan oleh reseptor khusus di mata yang memengaruhi seluruh tubuh. Kurang tidur bisa memengaruhi perhatian dan memori jangka panjang, serta mendorong penyalahgunaan narkoba dan alkohol.

Selain itu, kurang tidur juga penyebab kemarahan, kecemasan, frustasi, perilaku impulsif, kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, stres, masalah kesehatan mental. Anak muda rata-rata kehilangan dua jam waktu tidur setiap hari mengarah kepada buruknya proses belajar di sekolah.

(win/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER