Jakarta, CNN Indonesia -- Ketukan langkah sepatu
high heels yang dikenakan seorang wanita ketika masuk ke dalam sebuah ruangan mungkin sanggup mengalihkan mata lelaki dari gawai di tangan. Sebagian wanita menghabiskan waktunya untuk merencanakan momen itu terwujud.
Bagi sebagian wanita, mengenakan sepatu high heels perlu menyesuaikan dengan pakaian yang dikenakan. Sebagian yang lainnya menyesuaikan dengan suasana hati saat mengenakan sepatu.
Namun, ternyata terdapat banyak 'peraturan' yang patut diperhatikan bagi kaum Hawa dalam mengenakan sepatu yang telah memiliki sejarah panjang itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbincang dengan Khairiyyah Sari, seorang style consultant saat perilisan buku
Fenomenologi Wanita Ber-High Heels di Plaza Senayan, beberapa hari lalu, CNN Indonesia merangkum ‘aturan-aturan’ tersebut.
"Kalau diperhatikan, memakai
heels itu butuh trik, harus pintar-pintar dalam memadu-padankan," kata Sari, sapaan akrab Khairiyyah Sari.
"Kebanyakan wanita di sini gemar mengenakan pakaian malam ke siang hari, sehingga tidak ada bedanya antara siang dan malam," kata Sari.
Pesan ini datang dari pengalaman Sari yang kerap mengamati banyak wanita yang mengenakan cocktail dress dan high heels dengan manik 'blink-blink' di siang hari.
Cocktail dress termasuk kategori gaun malam yang biasanya dikenakan pada perayaan acara formal ataupun pesta resmi di kala malam. Sementara, sudah ada kategori pakaian day wear, yang lebih layak dikenakan di waktu siang.
Ada juga pengalaman Sari yang melihat gadis remaja mengenakan hot pants dengan belahan bokong yang mengintip dan beralas kaki high heels, berjalan di tengah keramaian ibu kota. Pakaian seperti itu lebih pantas dikenakan menuju pub di tengah malam ketimbang ke pusat belanja di siang hari.
"Padahal adanya night and day wear itu kesempatan untuk bergonta-ganti gaya," kata Sari.
Sari menemukan banyak kasus malfungsi busana dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah penggunaan busana tidak sesuai dengan kondisi tubuh.
"Intinya itu, jangan sampai kaki kecil mengenakan sepatu yang besar, jatuhnya sepatu yang mengenakan orang, bukan orang yang mengenakan sepatu, seperti itu," kata Sari.
Model high heels yang beragam kadang tak disadari memiliki fungsi dan dampak visual yang berbeda-beda sesuai kondisi sang pemakai.
Bila pengguna memiliki ukuran kaki yang kurus ataupun kecil dan juga dengan kaus besar, Sari tidak merekomendasikan high heels dengan platform.
Tinggi badan juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih sepatu hak mana yang akan digunakan. Bila sudah memiliki tinggi badan yang cukup, baiknya mengenakan heels yang pendek ataupun sedang.
"Iya sih memang high heels sanggup menunjukkan confident, tetapi kalau over confident kan juga tidak enak dilihat," kata Sari. "Intinya, kenali tipe badanmu sendiri.”
Sari rasanya hampir ingin meluapkan emosinya ketika melihat seseorang melewati dirinya dengan mengenakan rok mini ataupun hot pants dan stiletto.
"Itu seperti wanita 'malam', apalagi dikenakannya siang-siang ke mal,” kata Sari.
Bagi Sari, model pakaian apapun harus tetap menunjukkan kesantunan dalam berbusana, demi kenyamanan diri sendiri dan sekitar. Persepsi yang timbul dari pakaian kerap kali berbeda antara pengguna dan yang melihat.
Terutama jenis pakaian yang 'seksi' seperti hot pants, heels, dan rok mini sanggup menimbulkan persepsi yang negatif di masyarakat.
"Kalau memang yang mengenakan ingin terlihat 'jualan' ya silahkan saja sih," kata Sari.
Persepsi negatif dari pakaian tersebut, terutama pada high heels dengan stiletto platform, menurut Sari diawali penggunaannya oleh pole dancer, atau stripper penari tiang. Sepatu tersebut menjadikan efek badan sang penari terlihat lebih 'hot'.
Beragam bentuk dari high heels dijelaskan oleh Sari memiliki dampak efek visual yang berbeda-beda. Hal ini menjamin orang gemuk bukan mustahil mengenakan high heels.
"Kalau orang gemuk, pakainya yang stiletto yang ujungnya runcing karena memiliki siluet melangsingkan,” kata Sari. "Kalau yang memiliki betis besar, pilih stiletto ujung runcing juga, tetapi pilih dengan stack heels.”
Stack heels atau hak yang pendek dengan bentuk yang lebar dan tebal memungkinkan menopang tubuh lebih baik ketimbang heel needle like yang tipis.
Model ujung runcing ini diperkirakan Sari akan masih menjadi tren high heels hingga tiga tahun ke depan. Keberadaan model ini membantu para wanita yang memiliki postur 'lebih' menjadi 'manis'.
Selain ujung heels yang sanggup memberikan siluet langsing bagi wanita berpostur besar, keberadaan tali di bagian mata kaki dalam beberapa jenis high heels rupanya juga patut diperhatikan.
"Bila memiliki badan yang pendek, jangan pilih yang ada tali di bagian ankle, itu akan memberi kesan 'memotong' kaki pengguna menjadi lebih pendek lagi,” kata Sari.