Kriteria Orang yang Boleh Mengonsumsi Daging Kambing

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2015 09:41 WIB
Kurang tepat untuk memukul rata semua orang agar ekstra hati-hati mengonsumsi daging sapi dan daging kambing di Hari Raya Idul Adha.
Ilustrasi daging. (CNN Indonesia internet/ Pixabay/miriangil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap tahun umat muslim di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha, sebuah perayaan peristiwa kurban.

Pada hari raya ini, setelah melaksanakan salat, umat muslim biasanya melakukan penyembelihan hewan kurban, misalnya sapi atau kambing, yang kemudian dibagikan kepada fakir miskin di lingkungan terdekat.

Yang jadi persoalan adalah, mereka yang merayakan hari raya kurban biasanya sering lupa diri, atau berlebihan dalam mengonsumsi daging.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, para ahli medis sudah sering memperingatkan tentang bahaya mengonsumsi daging merah, misalnya daging kambing dan daging sapi, salah satunya adalah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Namun, tampaknya informasi tersebut perlu diluruskan agar tidak timbul kekhawatiran di masyarakat untuk mengonsumsi daging, terutama daging sapi dan kambing yang jumlahnya konsumsinya biasanya akan meningkat di hari raya Idul Adha.

Ari Fahrial Syam, ahli penyakit dalam sekaligus profesor gastroentrologi, Departemen Penyakit Dalam, Universitas Indonesia mengatakan bahwa sebetulnya makan daging bukan hal untuk dipantangkan.

“Buat mereka yang memang sekali-kali makan daging memang tidak ada masalah jika mengosumsi daging kurban,” kata Ari seperti dalam siaran pers yang diterima oleh CNN Indonesia.

Ari menekankan bahwa rasanya kurang tepat jika mengingatkan mereka yang jarang makan daging untuk ekstra hati-hati. “Karena sebenarnya buat mereka yang sehat dan jarang makan daging, makan daging kambing atau sapi saat hari raya kurban ini mustinya tidak ada masalah,” ujar Ari.

Menurut Ari, daging kambing maupun daging sapi adalah sumber protein hewani yang cukup baik. Protein dalam daging amat dibutuhkan untuk pembentukan hormon, ensim, protein darah, juga untuk mengganti dan memperbaiki sel yang rusak.

Karenanya bagi mereka yang memang jarang makan daging merah tak mengapa menikmati daging kurban yang memang diperuntukkan baginya. Lagi-lagi tentunya hal itu dilakukan secara moderat saja. Boleh menikmati tapi jangan sampai berlebihan.

Tak hanya sumber protein hewani untuk pembentukan tulang dan otot seperti yang disampaikan Ari Fahrial, Seperti dikutip dari WebMD, daging merah juga tinggi kadar zat besinya. Zat yang sangat dibutuhkan para remaja putri dan ibu yang sedang hamil.
 
Zat besi yang terkandung dalam daging merah agak berbeda dengan sumber zat besi lainnya. Zat besi dari daging merah lebih cepat diserap oleh tubuh.
 
Daging merah juga mensuplai banyak vitamin B12 yang membantu untuk pembentukan DNA dan menjaga saraf serta sel darah merah tetap sehat. Sementara zinc-nya menjaga sistem kekebalan tubuh tetap terjaga.

“Kalori untuk kalori, daging merah adalah bahan makanan yang paling tinggi kadar nutrisinya,” kata Shalene McNeil, PhD, direktur eksekutif riset nutrisi dari National Cattlemen’s Beef Association. “28 gram daging merah hanya 180 kalori, tapi Anda akan mendapatkan nutrisi esensial di dalamnya.”

“Jadi orang tak harus memantang, tak perlu berhenti makan daging merah,” kata Christine Rosenbloom, PhD, RD, profesor nutrisi dari Georgia State University merujuk pada mereka yang memang tidak dianjurkan untuk memantang daging merah.

“Orang hanya perlu mengambil pilihan yang lebih baik akan jenis daging dan porsi yang ingin mereka konsumsi.”

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER