Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Raya Idul Adha memiliki makna kebersamaan yang amat besar bagi umat muslim. Salah satunya adalah dengan dengan pemotongan hewan kurban, seperti sapi dan kambing, yang kemudian dibagikan kepada para fakir miskin.
Namun, perayaan ini tak jarang dimaknai dengan perilaku mengonsumsi daging secara berlebihan. Ari F. Syam, Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan bahwa daging kambing juga daging merah lain, misalnya daging sapi, mengandung lemak yang tinggi.
“Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita,” kata Ari seperti dalam siaran pers yang deterima oleh CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani, yakni protein yang dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.
“Daging kambing termasuk juga daging sapi yang akan menjadi santapan utama Hari Raya Kurban mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan, tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita,” ujarnya.
Ari memberikan beberapa tips agar kita terhindar dari masalah kesehatan saat mengonsumsi daging kurban:
- Imbangi banyak makan buah dan sayur untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan.
-Sebaiknya daging disate atau disop dari pada dibuat gulai
-Makan daging kambing atau sapi jangan berlebihan dalam waktu singkat.
- Usahakan jangan makan daging selambat-lambatnya dua jam sebelum tidur.
- Kurangi makanan berlemak lain, contohnya mengonsumsi cokelat dan keju selama sedang mengonsumsi banyak makan daging.
- Sebaiknya sehabis makan dengan daging kambing atau sapi tidak mengonsumsi minuman berkalori tinggi seperti teh manis atau sirup.
- Minum yang cukup 8-10 gelas sehari untuk mencegah sembelit.
- Tetap melakukan olah raga ringan selama masa Hari Raya Idul Adha.
(win/utw)