Jakarta, CNN Indonesia -- Di balik gemerlapnya panggung fesyen dan kesempurnaan para model membawakan busana indah di catwalk,` ada perjuangan yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh banyak orang.
Perjuangan orang-orang di balik layar, juga perjuangan model, terutama di pekan mode seperti Jakarta Fashion Week 2016, tidak segemerlap yang terlihat di atas panggung. Ada kerja keras dan disiplin tinggi yang tidak sembarang orang bisa mewujudkannya.
Pagi itu (28/10), CNN Indonesia mendapat kesempatan untuk menengok hal apa saja yang terjadi di belakang panggung sebelum pertunjukan dimulai. Kami diperbolehkan untuk melihat jalannya gladi resik untuk pertunjukkan hari itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Matahari belum menampakkan wujudnya, tapi para model dan kru Jakarta Fashion Week 2016 sudah harus memulai hari mereka. Padahal pertunjukkan sebelumnya baru berakhir malam hari dan mereka baru bisa kembali ke peraduan waktu tengah malam.
Sejak pukul lima pagi kru dan para model mulai berdatangan ke tempat acara. Bahkan ada yang datang lebih awal daripada itu, sekitar pukul 04.30. Mereka harus melakukan gladi resik untuk semua pertunjukkan di hari itu.
Tentunya mereka tidak bisa mendapatkan waktu tidur yang seharusnya berdurasi 7 jam. Dominique Diyose, salah satu model yang juga terlibat dalam pagelaran ini pernah bercerita tentang apa yang ia rasakan ketika pekan mode datang.
"Jam tidur pasti berantakan dan sangat berkurang," kata Dominique ketika berbincang dengan CNN Indonesia di sela kegiatannya beberapa waktu lalu.
Kurangnya waktu istirahat yang didapatkan para model, terlihat ketika proses gladi resik berlangsung. Dengan rasa kantuk yang masih menggelayuti tubuh mereka terpaksa harus berjalan di
catwalk demi kelancaran acara hari itu.
Di sela waktu menunggu giliran untuk menjajal
runway, mereka menyempatkan diri untuk tidur. Lengkap dengan bantal dan selimut mereka tidur di bangku tribun penonton.
Untungnya gladi resik dilakukan per kelompok dan per pertunjukan. Jadi curi-curi waktu untuk tidur masih diperbolehkan dan bisa dilakukan. Dan tidak ada yang menegur mereka kala itu.
Paling-paling, kalau susah dibangunkan untuk melangsungkan gladi resik, mereka harus sedikit dipaksa. Saking kurangnya waktu untuk tidur, ada seorang model asing yang harus dibangunkan dan didorong-dorong menuju
runway untuk gladi resik.
Dengan selimut masih menyelimuti tubuh dan langkah yang masih berat tentunya, dia pun menjajal panggung pagi itu. Mukanya terlihat kesal ketika bidikan lensa kamera CNN Indonesia mengarah padanya. Mungkin ia tak mau 'muka bantalnya' diabadikan.
Kalau model asing itu punya gaya jalan di-
catwalk dengan selimut, sebagian model lainnya punya gaya sendiri untuk menutupi rasa lelah dan kantuknya. Banyak di antara mereka yang menggunakan kaca mata hitam untuk menutupi mata yang masih ingin terpejam itu melenggang di atas
catwalk.
Ada juga yang mengakali rasa kantuknya dengan bercanda-canda dan tertawa-tawa di atas
catwalk. Sesekali mereka melempar senyum dan melambaikan tangan pada kami saat dipotret. Suasana yang pastinya tidak akan Anda saksikan ketika pertunjukkan benar-benar sudah dimulai.
Gladi resik yang dilakukan sejak pagi itu berlangsung sampai siang hari sekitar pukul 11.00 siang. Pertunjukkan pertama dimulai pada pukul 13.00 dan dijadwalkan berakhir pada pukul 21.00. Tapi, seringkali pertunjukan berakhir lebih lama dari yang sudah dijadwalkan.
Rutinitas inilah yang setiap hari harus mereka jalani selama seminggu penuh untuk Jakarta Fashion Week 2016. Selain stamina, profesinalitas dan komitmen tentu diperlukan untuk menjalani rutinitas yang sangat padat itu.
(win/les)