Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan yang berhenti menyusui karena sakit atau kesulitan merawat bayi lebih mungkin mengalami depresi postpartum (depresi setelah melahirkan) dibandingkan ibu yang berhenti menyusui karena alasan lain, berdasarkan sebuah penelitian di Inggris.
Dokter anak menyarankan para ibu untuk menyusui bayi secara eksklusif, setidaknya sampai usia enam bulan. Mereka menginformasikan bahwa menyusui bisa mengurangi risiko bayi terserang infeksi telinga dan pernapasan, sindrom kematian bayi mendadak, alergi, obesitas, dan diabetes.
Di lain pihak, para ibu juga mendapatkan keuntungan menyusui. Waktu menyusui yang lebih lama dikaitkan dengan rendahnya risiko depresi, kerusakan tulang, dan kanker tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, di lain pihak, mereka yang mengalami depresi pascamelahirkan, bisa jadi tidak mendapatkan keuntungan menyusui.
Alasannya, depresi pascamelahirkan membuat ibu kerap merasa nyeri saat menyusui. Depresi itu bisa diperparah dengan kekhawatiran para ibu melakukan kesalahan saat menyusui, yang membuat mereka berhenti menyusui.
Peneliti Amy Brown dari Universitas Swansea di Wales menganalisis kuesioner 217 perempuan. Para perempuan tersebut mulai menyusui ketika bayi mereka lahir, tapi berhenti sebelum usia bayi enam bulan. Pertanyaan juga bertanya seputar berapa lama mereka menyusui, mengapa mereka berhenti, dan pertanyaan yang mengukur depresi.
Rata-rata peserta berusia 32 tahun, sebagian besar sudah menikah, atau hidup dengan pasangan. Mereka memiliki pekerjaan profesional atau manajerial, atau setidaknya mengenyam pendidikan tinggi.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Advanced Nursing ini, secara keseluruhan, semakin awal perempuan berhenti menyusui, maka semakin tinggi skor depresi postpartum mereka. Nyeri, puting retak, infeksi payudara, bermasalah dengan produksi susu, dan bayi kesulitan menyusui dan menyedot secara benar adalah alasan-alasan untuk berhenti menyusui. Alasan ini dikaitkan pula dengan tingkat depresi yang tinggi dibandingkan penyebab lain.
Imbasnya, Brown mengatakan depresi postpartum dapat menyebabkan perempuan merasa menyusui sebagai pengalaman yang menyakitkan atau secara fisik sulit.
(win/les)