Jakarta, CNN Indonesia -- Orang-orang yang memiliki kepribadian patologis, berdasarkan studi terbaru, lebih sukses dalam membina hubungan jangka panjang.
Laporan ini berdasarkan studi terhadap hampir 1000 laki-laki dan perempuan heteroseksual yang menunjukkan kecenderungan patologi misalnya perilaku neurotik dan impulsif. Studi ini menemukan, perilaku ekstrem tertentu dihubungkan dengan keberhasilan percintaan.
Kelompok tersebut, terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan berbagai ciri kepribadian patologis, dimulai dari gangguan terdiagnosis sampai tidak sama sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fernando Gutierrez dari Rumah Sakit Barcelona melihat banyak faktor dalam kehidupan peserta. Di antaranya, dari jumlah pasangan romantis, dan anak-anak yang dimililiki oleh masing-masing peserta dalam hidup mereka, sampai tingkat pekerjaan dan pendapat mereka.
Orang-orang dengan ciri-ciri kepribadian patologis tertentu ditemukan memiliki lebih banyak pasangan dan anak dalam hidup mereka. Kendati demikian, hasilnya tidak sama di antara jenis kelamin.
Studi ini menemukan, laki-laki obsesif kompulsif, tapi tidak untuk perempuan, adalah orang-orang yang berhasil menemukan pasangan romantis jangka panjang.
Sebaliknya, peserta perempuan yang menunjukkan perilaku neurotik, 34 persen lebih mungkin untuk menjaga pasangan dalam jangka panjang dibandingkan laki-laki dengan kondisi sama.
“Beberapa sifat, seperti keberanian impulsif, mungkin lebih tua dari manusia itu sendiri,” kata Fernando Gutierrez kepada laman Scientific American. Hasil penelitian menunjukkan, sifat-sifat kepribadian tersebut mungkin menjadi keuntungan evolusi.
Laki-laki dan perempuan dengan kepribadian patologis kecil ditemukan memiliki pasangan dengan hubungan jangka pendek lebih besar dari orang dengan kepribadian rata-rata.
“Kendati mereka itu egois, pelanggar aturan, bijaksana, dan pemberontak, mereka juga kukuh, terlalu berani, independen, mengandalkan diri sendiri, mereka menjalani hidup yang gila dan menggembleng jiwa,” kata Gutierrez.
Penelitian ini juga mengaitkan sifat obsesif kompulsif dengan pendapatan yang lebih tinggi. Dari kelompok sampel, orang dengan kepribadian obsesif kompulsif membuat memiliki pendapatan dua kali lebih tinggi dari orang-orang yang tidak memiliki sifat-sifat ini.
“Dari sudut pandang Darwin, uang berarti kelangsungan hidup, perasaan aman dan sumber daya untuk anak-anak. Mereka juga serius, dapat diandalkan dan hati-hati,” katanya.
(win/les)