Rizal Ramli Bentuk Satgas Senyum untuk Sedot Turis Asing

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Nov 2015 10:34 WIB
Menko Kemaritiman Rizal Ramli meminta Pemda yang memiliki objek wisata membiasakan warganya tersenyum untuk dapat menarik minat turis asing berkunjung.
Pencanangan Gerakan Bersih dan Senyum di Marunda, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menko Rizal Ramli Bentuk Satgas Senyum untuk Sedot Turis Asing

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli membentuk Satuan Tugas Gerakan Bersih dan Senyum (Satgas GBS) untuk mendorong animo turis asing berkunjung ke Indonesia. Rizal memilih daerah Marunda di Jakarta Utara sebagai lokasi pencanangan gerakan tersebut.

Deputi IV Menko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan Marunda adalah contoh yang ideal untuk memulai gerakan yang akan membiasakan masyarakat untuk bersikap ramah dan memedulikan kebersihan lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Marunda mewakili masyarakat umum di Indonesia, ada masyarakat pindahan, ada yang bermukim secara tetap dan tidak tetap," kata Safri saat memberi sambutan di Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (28/11).

Dia mengatakan, program ini telah dilakukan selama dua bulan sebelumnya dan akan berlanjut hingga seterusnya. Kegiatan ini juga didukung pihak swasta yaitu PT Kawasan Berikat Nusantara.

Menurut Safri, serangkaian kegiatan yang telah dilakukan Satgas antara lain berdialog langsung dengan warga, lomba kebersihan antar lingkungan, pelayanan kesehatan, serta konseling dari psikolog untuk pelajar dan tokoh masyarakat di kawasan Marunda.

“Salah satu kunci keberhasilan pariwisata, salah satunya adalah adanya masyarakat yang mendukung kebersihan dan keramahtamahan," ujarnya.

Safri menyatakan, jika kawasan Marunda bisa lebih bersih dan ramah maka potensi pariwisata yang ada dapat ditingkatkan. Hal itu juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga Marunda.

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Efendi menyebutkan ada 12 kawasan wisata di Jakarta Utara. Sementara di Marunda ada beberapa potensi kawasan cagar budaya. Di antaranya Rumah si Pitung, Masjid Al Alam, hingga area Pantai Marunda.

Namun selama ini masih banyak tamu yang datang ke wilayahnya mengeluhkan banyaknya sampah di Jakarta Utara. Karena itu, lanjutnya, pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat.

"Kalau masyarakat tidak memedulikan, penanganan sampah jadi percuma," kata Rustam.

Deputi V Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Aswan mengatakan, GBS sejalan dengan program pemerintah yang menggalakkan revolusi mental.

"Kami memilih Marunda karena DKI memiliki sumber daya yang memadai dibanding provinsi lainnya," kata Aswan.

Pada kesempatan ini, warga Marunda diwakili Lurah Marunda Ali Mudassir, perwakilan RT dan RW, menandatangani deklarasi. Mereka menyatakan siap menjadikan Marunda menjadi kawasan Berbudaya Bersih dan Senyum.

Tiru Singapura

Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli telah menetapkan 10 daerah yang akan dijadikan kawasan ekonomi khusus pariwisata baru selama empat tahun ke depan. 10 daerah wisata tersebut nantinya akan dibangun infrastrukturnya sehingga bisa menyaingi Pulau Bali sebagai destinasi utama turis asing saat ini.

Sepuluh destinasi wisata baru itu yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Bromo (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku), Tanjung Lesung (Banten), Labuhan Bajo (Flores NTT), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Belitung dan Yogyakarta.

Menurut Rizal keinginan tersebut harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar objek wisata.

“Kami akan memilih, dengan syarat Gubernur harus mengubah perilaku masyarakat setempat. Misalnya yang tadinya tidak bisa tersenyum, harus rajin senyum,” katanya.

Ia menuturkan, pada awalnya warga Singapura adalah sekelompok masyarakat perkotaan yang tidak bisa tersenyum terhadap warga asing. Namun mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew berhasil membuat gerakan nasional untuk tersenyum yang diikuti oleh warganya sehingga menjadikan Singapura sebagai salah satu tujuan wisata ditengah sumber daya alam yang terbatas.

“Kami minta juga masyarakatnya dididik soal kebersihan, jangan mimpi ada daerah wisata kalau tidak bersih. Kemudian ada kualitas layanan yang harus diperhatikan, jadi ada syaratnya. Karena kami akan berinvestasi di kawasan tersebut, Gubernur dan rakyatnya harus berbuat sesuatu untuk membantu. Minimal belajar senyum dulu,” jelas Rizal. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER