Jakarta, CNN Indonesia -- Buat mereka yang berambut panjang, baik wanita atau pria, perkara mengikatkan karet rambut ke pergelangan tangan memang hal yang sering dianggap sepele. Karena intinya hanya agar bisa praktis saat membutuhkan untuk mengikat rambut dimanapun berada.
Sebagian besar malah tak terlalu memikirkan ketika mengenakan karet rambut di pergelangan tangan dimanapun berada. Saat olahraga di gym, bekerja, saat berkencan bahkan juga di ranjang.
Audree Kopp dari Louisville, Kentucky, punya pengalaman buruk dengan kebiasaan ini. Dia harus menerima akibat dari kebiasannya menggunakan karet rambut di pergelangan tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
Today, suatu hari saat dia sedang menjalankan kegiatannya seperti biasa, dia kaget saat menemukan ada benjolan besar dan menyakitkan di bagian lengannya. Ternyata bagian keras dan kasar dari karet rambut itu menggesek kulitnya, menyebabkan abrasi dan memberi pintu masuk ke bakteri ke dalam tubuhnya.
Saat antibiotik tak bisa meredakan infeksinya, Kopp terpaksa dilarikan ke unit gawat darurat. Dokter kemudian melakukan pembedahan untuk mengeringkan cairan yang terkumpul di lukanya.
“Mendapatkan infeksi seperti ini dari ikatan yang kuat seperti dari karet rambut, bukan tidak pernah terdengar sebelumnya,” kata Dr. William Seitz, yang menjabat sebagai direktur eksekutif dari Cleveland Orthopaedic and Spine Hospital mantan presiden American Society for Surgery of the Hand.
“Ada luka terbuka yang terjadi dari bagian dalam kulit dan membusuk, yang biasa Anda sebut sebagai borok. Lalu karena suatu hal, bakteri bisa masuk karena abrasi,” tambah Seitz.
Di sisi lain, Dr. Lauren Ploch, anggota American Academy of Dermatology yang berpraktek di Augusta, Georgia, menyebutkan ada penelitian yang menunjukkan orang-orang yang menggunakan jam tangan, gelang atau ikatan karet ketat di lengan, lebih mungkin mengalami infeksi dibanding yang tidak.
“Saya tak punya statistik rata-rata infeksi yang terjadi dari ikat rambut,” katanya. “Namun, mengingat benda itu diikat di pergelangan sangat mungkin itu adalah bakteria harbor, ada kemungkinan lebih besar terjadi infeksi pada kulit dibawah dari gesekan karet.”
Namun jangan buru-buru membuang karet rambut Anda. Selama Anda memang membutuhkannya, Seitz dan Ploch memberikan tips tentang bagaimana orang bsia dengan aman membawa karet rambutnya. Yakni:
1. LonggarkanApapun yang menekan kulit dalam waktu lama bisa membatasi aliran darah ke tangan dan jari. Ini bisa menyebabkan tangan mengalami masalah pembuluh darah dan kerusakan kulit. Pastikan kondisi karet rambut di pergelangan tangan cukup longgar. Demikian pula dengan jam, perhiasan dan aksesori tangan lainnya. Selama Anda bisa memasukkan satu jadi diantara permukaan ikatan rambut dan kulit di pergelangan tangan, Anda masih aman.
2. Hindari barang berkerlip-kerlip
Meski ikatan rambut ini cukup cantik untuk dikenakan kesempatan apapun kerlip-kerlipnya bisa menggores kulit dan menyebabkan luka kecil. Luka ini bisa jadi pintu masuk bakteria. Meskipun biasnaya tak berbahaya saat berada di bagian luar tubuh, bakteria ini bisa jadi berbahaya saat masuk ke dalam tubuh.
3. LepaskanApakah Anda biasa tidur dengan ikatan rambut di tangan Anda? Sebaiknya jangan. Menggunakan karet rambut di pergelangan tangan sepanjang hari bisa menghalangi peredaran darah di bawah kulit. Karenanya lepaskan dan biarkan permukaan kulit terbuka dan kering.
4. BersihkanSaat mencuci tangan, sangat penting untuk mencuci bagian tangan yang tertutup, termasuk pergelangan yang tertutup karet rambut. Ini akan mencegah bakteri berkembang biak di tempat lembab di atas kulit yang tertutup ikat rambut dan mencegah kulit dari pecah dan luka yang menyebabkan infeksi.
5. Ganti karet rambutSebagian besar orang mengganti kaus kaki dan baju dalam mereka setiap hari untuk menjaga kebersihan. Seperti ini jugalah sebaiknya Anda memperlakukan karet rambut. Karet rambut yang kotor juga bisa menjadi markas kuman penyakit, jadi sebaiknya diganti setiap beberapa waktu, cuci dan keringkan.
(utw)