Turunkan Kecanduan Kafein dengan Terapi Kognitif

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 10:47 WIB
Banyak orang yang kecanduan kafein, zat aktif dalam kopi. Gejalanya, kecemasan, sakit perut, hingga menurunkan kualitas tidur.
Ilustrasi kopi hitam. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kopi mungkin menjadi salah satu minuman favorit bagi banyak orang. Namun tak sedikit yang menjadi kecanduan gara-gara minuman aromatik ini.

Kini, tim dokter dari Johns Hopkins University di Baltimore dan the American University di Wahington DC telah menemukan teknik menangani orang yang kecanduan kafein pada kopi dengan terapi kognitif dan pendampingan.

Tim peneliti tersebut mengatakan bahwa dampak negatif dari kecanduan kafein adalah kecemasan, sakit perut, hingga mood yang tinggi, serta menurunkan waktu tidur. Dampak lainnya termasuk sakit kepala, kelelahan, dan sakit yang gejalanya mirip flu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kini terapi perilaku kognitif yang biasanya digunakan untuk penderita kecemasan telah ditemukan dapat membantu mengurangi penggunaan berlebih kafein pada orang-orang," kata tim peneliti seperti yang dilansir Daily Mail.

Program terapi berupa pendampingan dengan seorang terapis dan pasien diminta untuk mengikuti program pengurangan kafein secara bertahap. Pengurangan kafein dilakukan setiap lima pekan hingga pasien tidak lagi merasakan gejala kecanduan kafein.

Dalam penelitian yang melibatkan 67 pasien tersebut, tim peneliti menemukan bahwa 77 persen pasien dapat menurunkan kadar kafein yang mereka konsumsi. Mereka diketahui berhasil mengurangi asupan kafein hingga di bawah 200 miligram per hari, yang setara dua cangkir kopi instan. Padahal di masa awal penelitian, rata-rata pasien mengonsumsi hingga 670 miligram per hari.

Professor Laura Juliano dari American University mengatakan bahwa terapi singkat dengan pengarahan oleh terapis, yaitu dengan strategi perilaku kognitif dan pengurangan kafein secara bertahap, dapat membantu pasien menemukan jenis pengobatan yang tepat.

Dalam mengonsumsi kafein, para ahli menyarankan konsumsi kafein tidak lebih dari 400 miligram untuk orang dewasa. 

"Kafein adalah bahan yang paling banyak digunakan sebagai obat psikoaktif di dunia," kata peneliti, dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology. "Secara umum, bila dikonsumsi di bawah ambang batas, maka akan menjadi obat yang aman bagi beberapa fungsi tubuh seperti tetap terjaga selama menyetir, atau mungkin memberikan efek perlindungan bagi penderita Parkinson.”

Namun, Juliano mengatakan bagi beberapa individu, kafein dapat menyebabkan beberapa gangguan dalam penggunaan di berbagai dosis sehingga disarankan pembatasan penggunaan kafein. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER