Lembata Underwater Perkenalkan Keindahan Bawah Air Lembata

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Jumat, 04 Des 2015 08:16 WIB
Lembata adalah kabupaten di NTT, kondisi geografisnya berbukit-bukit dan dikelilingi laut yang merupakan lintasan paus yang menghadirkan pemandangan unik.
Ilustrasi wisata bawah laut. (Thinkstock/fenkieandreas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Foto-foto keindahan alam bawah air dan biota laut di Lembata, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersaji dalam buku Lembata Underwater. Buku ini merupakan lanjutan dari Alor Underwater (2014) yang mengeksplorasi keindahan bawah air Alor, Nusa Tenggara Timur.

Kemarin, Kamis (3/12), di Gedung Kementerian Pariwisata RI, Jakarta, Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur meluncurkan buku Lembata Underwater.

Lembata adalah kabupaten di NTT yang terletak antara Pulau Flores bagian timur dan Pulau Alor. Kondisi geografisnya berbukit-bukit dan dikelilingi laut yang merupakan lintasan paus yang menjanjikan pemandangan unik. Pemandangan paus melintas juga dapat dilihat dari Bukit Doa dan puncak gunung Ile Ape Lewotolok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Gubernur NTT Benny A. Litelnoni yang hadir saat peluncuran Lembata Underwater mengungkapkan, NTT memiliki 1192 pulau, tapi baru 432 pulau yang bernama, dan banyak kekayaan laut NTT yang belum diekspos.

“Diharapkan komunitas pencinta laut dan fotografer bisa bekerja sama dengan Pemda NTT mengembangkan wilayah yang belum diekspos, seperti perairan laut di sekitar Pulau Riwu dan Laut Sawu yang dihuni 16 spesies paus dan 6 spesies lumba-lumba,” ujar Benny A. Litelnoni.

Lembata Underwater melibatkan 12 kontributor foto dari beragam latar belakang. Mereka adalah Mulyadi Pinneng Sulungbudi (fotografer), Nadine Chandrawinata (konservasionis), Gemala Hanafiah (travel blogger), Marischka Prudence (travel blogger), Edward Suhadi (fotografer), Dewi Wilaisono (fotografer), Malinda Wilaisono (fotografer), Ferry Rusli (fotografer), Chikuyama (creative director), Anto Motulz (sketcher), Rahung Nasution (antropolog kuliner), dan Christie Wagner (PR specialist).

Keberagaman profesi para fotografer menyumbang keunikan buku ini. Selain foto-foto indah, terdapat sketsa yang dibuat Anto Motulz dan Rahung Nasution yang berinteraksi dengan penduduk setempat mempelajari kekayaan kuliner di Lembata.

Pemotretan dilakukan di berbagai titik penyelaman, termasuk titik yang belum pernah dieksplorasi, sebagai bagian dari Festival Lembata 2015 pada 23-25 Agustus 2015.

Lokasi-lokasi penyelaman antara lain sisi barat Lembata yang berpasir hitam, rumah bagi skeleton shrimp, lalu berpindah ke sisi utara, yang dihuni mandarinfish. Ada pula Teluk Nuhanera memiliki pemandangan karang laut berbagai ukuran diselingi anemone dan karang lunak lainnya, serta Pulau Kumba atau yang lebih dikenal sebagai Batu Tara dengan tebing yang memiliki banyak crack.

Lembata dikenal memiliki padang lamun (sejenis rumput laut) yang merupakan habitat dugong. Perairan sekitar Lembata merupakan jalur lintasan migrasi berbagai jenis paus. Juga ditemukan hornshark (jenis hiu yang hidup di perairan Amerika Utara) dan wobbegong (jenis hiu yang biasanya ditemukan di perairan Papua).

(win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER