Jakarta, CNN Indonesia -- Foto-foto keindahan alam bawah air dan biota laut di Lembata, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersaji dalam buku
Lembata Underwater. Buku ini merupakan lanjutan dari
Alor Underwater (2014) yang mengeksplorasi keindahan bawah air Alor, Nusa Tenggara Timur.
Kemarin, Kamis (3/12), di Gedung Kementerian Pariwisata RI, Jakarta, Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur meluncurkan buku
Lembata Underwater.
Lembata adalah kabupaten di NTT yang terletak antara Pulau Flores bagian timur dan Pulau Alor. Kondisi geografisnya berbukit-bukit dan dikelilingi laut yang merupakan lintasan paus yang menjanjikan pemandangan unik. Pemandangan paus melintas juga dapat dilihat dari Bukit Doa dan puncak gunung Ile Ape Lewotolok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Gubernur NTT Benny A. Litelnoni yang hadir saat peluncuran Lembata Underwater mengungkapkan, NTT memiliki 1192 pulau, tapi baru 432 pulau yang bernama, dan banyak kekayaan laut NTT yang belum diekspos.
“Diharapkan komunitas pencinta laut dan fotografer bisa bekerja sama dengan Pemda NTT mengembangkan wilayah yang belum diekspos, seperti perairan laut di sekitar Pulau Riwu dan Laut Sawu yang dihuni 16 spesies paus dan 6 spesies lumba-lumba,” ujar Benny A. Litelnoni.
Lembata Underwater melibatkan 12 kontributor foto dari beragam latar belakang. Mereka adalah Mulyadi Pinneng Sulungbudi (fotografer), Nadine Chandrawinata (konservasionis), Gemala Hanafiah (travel blogger), Marischka Prudence (travel blogger), Edward Suhadi (fotografer), Dewi Wilaisono (fotografer), Malinda Wilaisono (fotografer), Ferry Rusli (fotografer), Chikuyama (creative director), Anto Motulz (sketcher), Rahung Nasution (antropolog kuliner), dan Christie Wagner (PR specialist).
Keberagaman profesi para fotografer menyumbang keunikan buku ini. Selain foto-foto indah, terdapat sketsa yang dibuat Anto Motulz dan Rahung Nasution yang berinteraksi dengan penduduk setempat mempelajari kekayaan kuliner di Lembata.
Pemotretan dilakukan di berbagai titik penyelaman, termasuk titik yang belum pernah dieksplorasi, sebagai bagian dari Festival Lembata 2015 pada 23-25 Agustus 2015.
Lokasi-lokasi penyelaman antara lain sisi barat Lembata yang berpasir hitam, rumah bagi
skeleton shrimp, lalu berpindah ke sisi utara, yang dihuni
mandarinfish. Ada pula Teluk Nuhanera memiliki pemandangan karang laut berbagai ukuran diselingi anemone dan karang lunak lainnya, serta Pulau Kumba atau yang lebih dikenal sebagai Batu Tara dengan tebing yang memiliki banyak crack.
Lembata dikenal memiliki padang lamun (sejenis rumput laut) yang merupakan habitat dugong. Perairan sekitar Lembata merupakan jalur lintasan migrasi berbagai jenis paus. Juga ditemukan
hornshark (jenis hiu yang hidup di perairan Amerika Utara) dan wobbegong (jenis hiu yang biasanya ditemukan di perairan Papua).
(win)