Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Ferraro di Australia menolak menyesuaikan botol Nutella mereka untuk seorang anak perempuan bernama Isis. Nama tersebut dianggap mirip dengan gerakan radikal Negara Islam ISIS yang hanya akan membuatnya semakin kuat, kata ibu anak perempuan tersebut bercerita.
Seorang bocah perempuan berusia lima tahun kehilangan kesempatan untuk ikut serta dalam kampanye
Make Me Yours. Kampanye ini memungkinkan pelanggan untuk mempersonalisasikan botol selai cokelat Nutella dengan nama mereka sendiri. Anak perempuan tersebut kehilangan kesempatan itu karena bernama Isis.
Menurut Sydney Morning Herald, bibi Isis Taylor awalnya ingin membuat stoples dengan nama pribadi itu untuk Isis dan kakaknya Odhinn di sebuah toko swalayan. Namun, dia mengalami masalah ketika kedua nama keponakannya tersebut ditandai sebagai nama 'bermasalah'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski 'Odhinn' akhirnya diperbolehkan, tetapi nama Isis yang mirip dengan nama organisasi teroris Negara Islam itu ditolak. Anak perempuan tersebut dinamai Isis yang diambil dari Dewi Mesir yang merepresentasikan seorang ibu dan istri yang ideal.
Sementara, Odhinn (yang dilafalkan dengan Odin) adalah figur mitologi yang dikenal sebagai bapak dari semua dewa mitologi Nordik.
Heather Taylor, ibu Isis lalu diarahkan untuk menghubungi perusahaan induk Nutella, Ferraro Australia. Sayang perusahaan itu juga menolak permintaan Taylor.
“Seperti semua kampanye, perlu ada konsistensi dalam syarat dan kondisi yang diterapkan,” kata perusahaan Ferraro dalam pernyataannya seperti dilansir dari laman Daily Meal.
“Sayangnya, ini berarti ada kesempatan di mana label tidak disetujui atas dasar hal tersebut bisa disalahartikan oleh komunitas luas atau dianggap tidak pantas.”
Taylor mengatakan bahwa keputusan tersebut malah semakin membuat kelompok ISIS semakin kuat. Dia mendesak Nutella untuk memperbaiki nama polos sang putri yang diberikan olehnya sebelum munculnya ISIS.
(win/utw)