Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap orang memiliki preferensi kesukaan tingkat kematangan steak sendiri-sendiri. Ada yang senang mengonsumsi dengan tingkat kematangan
well-done, medium well, medium, medium rare, sampai
rare.Tapi, ternyata, tak semua cara memakan steak itu aman. Chef Nugraha Teguh Ginting, dari restoran House of Grill mengatakan, tingkat kematangan yang aman untuk konsumsi steak adalah
medium sampai
well-done. "Menurut standar internasional, lebih baik makan steak medium ke atas jangan medium ke bawah untuk menghindari kontaminasi bakteri," kata Teguh di kawasan Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika memasak daging dengan tingkat kematangan medium ke bawah, yakni
medium rare dan
rare, temperatur yang digunakan untuk memanggangnya tak cukup untuk mematikan bakteri jahat dalam daging, salah satunya E.coli.
Temperatur yang digunakan untuk memasak steak dengan kematangan
rare sampai
medium rare hanya 50-55 derajat celcius. Akibatnya, jika ada orang yang memiliki pencernaan sensitif, bisa jadi akan membuat mereka jadi sakit perut.
Teguh mengungkapkan, steak dengan kematangan medium yang dimasak pada temperatur 60 derajat celsius dinilai lebih aman. Ditambahkan dia, temperatur memasak itu cukup untuk membunuh bakteri berbahaya. Hanya saja, tetap masih ada bakteri yang bertahan.
"Itulah mengapa dikatakan mengolah daging itu susah. Makanya ketika mengolah daging standar higienisnya harus benar-benar diperhatikan," ujar Teguh.
Untuk lama durasi memasak daging, Teguh mengatakan berbeda-beda waktunya, tergantung dengan ketebalan daging. Semakin tebal maka akan semakin lama.
Di sisi lain, faktor jenis daging rendah lemak seperti tenderloin juga memasaknya akan lebih lama. Sebab, kandungan lemak yang bisa membantu daging matang lebih cepat tidak ada. Berbeda dengan sirloin yang masih mengandung lemak, matangnya pun akan lebih cepat.
Teguh juga menambahkan, kandungan lemak ini mempengaruhi rasa daging. Semakin banyak lemak daging akan semakin gurih.
"Itulah kenapa tenderloin dibilang daging yang paling tidak ada rasanya karena tidak lemaknya. Tapi kalau tidak suka lemak, pilih tenderloin," kata Teguh.
(chs/les)