Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang akan Anda lakukan bila mengetahui sahabat atau teman dekat akan pergi menetap di negara asing? Sedih? Begitu juga yang dirasakan oleh penduduk antara Tokyo dan Kawasaki di Jepang. Namun bukan karena perpisahan dengan seseorang, melainkan akan berpisah dengan kereta listrik.
Pada 6 Desember kemarin, merupakan hari terakhir beroperasinya 120 kereta listrik seri 205 yang melayani rute Tokyo-Kawasaki. Kereta yang telah beroperasi di jalur tersebut sejak 2002 itu terbiasa melayani ratusan ribu penumpang setiap harinya. Sedangkan sebuah rangkaian seri 205 masih akan beroperasi hingga Januari 2016.
Namun di hari terakhir sang ular besi, terdapat hal yang spesial nan menyentuh sebagai tanda perpisahan dengan kereta seri 205 itu. Sang masinis mengucapkan kalimat perpisahan melalui pengeras suara ketika kereta akan tiba di stasiun terakhir di jadwal terakhirnya melayani publik Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kereta yang kini Anda tumpangi akan segera berhenti melayani di jalur JR Nambu Line terhitung hari ini. Kereta ini akan melanjutkan pelayanannya selepas dari sini di Jakarta, Indonesia,"
"Sesaat lagi akan tiba di Stasiun Musashi-Nakahara. Tolong cek kembali barang bawaan Anda sebelum meninggalkan kereta. Kami sangat berharap semua kenangan manis dengan kereta ini akan bersama terus bersama Anda." ucap sang masinis melalui pengeras suara yang ada di masing-masing gerbong.
Indonesia adalah salah satu negara yang masih menggunakan kereta 'bekas' dari Jepang, terhitung sejak perjanjian kerja sama yang terjadi pada 2000 silam. Kereta yang pernah digunakan oleh perusahaan kereta Jepang, JR East, didonasikan oleh Toei Mita Line dan diboyong ke Jakarta untuk digunakan oleh PT KA Commuter Line Jabodetabek. Tercatat, hampir 500 kereta model 205 sudah digunakan untuk melayani ratusan ribu penumpang kereta api di jalur Jabodetabek.
Bukan hanya sekedar kereta bekas yang dikirim ke Indonesia. JR East juga menyediakan Indonesia segala keperluan dalam perawatan kereta listrik tersebut, mulai dari pemeliharaan mesin, operasional, hingga saran manajemen pelayanan.
Ucapan perpisahan dari sang masinis rupanya menjadi perbincangan di masyarakat Jepang di media sosial seperti twitter. Mereka kebanyakan merasa tersentuh dengan ucapan sang masinis, bak mereka akan kehilangan sahabat atau kerabat terdekat mereka. Kalimat "Ucapan sang masinis menyentuh saya," dan "Saya menangis mendengar ucapan perpisahan itu," ramai memenuhi lini masa Twitter.
"Adalah benar salah satu dari masinis kami membuat pidato itu pada 6 Desember, di hari terakhir kereta tersebut melayani masyarakat Jepang. Ucapannya bukan hanya untuk berterima kasih kepada kereta yang telah beroperasi," kata pihak JR East dalam pernyataan resminya.
"Ia juga ingin menunjukkan rasa terima kasihnya kepada semua penumpang yang telah menggunakan kereta seri 205 selama bertahun-tahun. Kami sangat bersyukur menerima banyak sambutan hangat sebagai tanggapan pidato tersebut." lanjut kata pihak JR East.
Sebagai rasa terima kasih tambahan kepada sang kereta yang akan meninggalkan kepulauan Jepang, maka masyarakat akan menghiasi kereta tersebut dengan gambar kereta seri 205 yang dibuat oleh anak-anak TK dan sekolah dasar di Jepang. Dan karya mereka akan dibawa bersama sang kereta yang akan mendarat di Jakarta, untuk menyapa ratusan ribu penumpang yang menanti diantar oleh sang kereta seri 205.
(win/win)