Sering Disangka Teroris, Label Mode 'ISIS' Ganti Nama

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2016 19:20 WIB
Kelompok teroris ISIS kembali membuat 'korban’. Kini giliran label mode besutan Andrea Risjad yang memutuskan berganti nama.
Koleksi terbaru label SKY.Inc setelah berganti nama dari ISIS, yang akan ditampilkan di Indonesia Fashion Week 2016, Maret mendatang. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah lima tahun menggunakan label mode ISIS, Andrea Risjad memutuskan untuk mengganti label yang telah ia dirikan itu menjadi SKY.Inc. Alasannya, menghindari miskonsepsi dengan kelompok militan bernama mirip, ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria

"Sebenarnya sejak 1,5 tahun lalu mulai berpikir untuk berganti nama. Sekali, dua kali, hingga beberapa kali sebenarnya tidak masalah dapat pertanyaan dari orang-orang. Namun sejak kejadian di Sarinah, saya memantapkan untuk ganti nama label," kata Andrea saat ditemui CNNIndonesia.com pada peluncuran nama label terbaru dari Andrea itu di Qubicle Center, Jalan Senopati Raya Jakarta Selatan, Kamis (18/2).

Meski berbeda makna, namun kesamaan singkatan tersebut membuat Andrea tak nyaman. Apalagi mengingat kelompok teroris tersebut telah mengaku bertanggung jawab akan berbagai serangan teror yang menewaskan banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andrea sendiri menggunakan nama ISIS pada 2010 lalu terinspirasi dari sosok mitologi dewi Mesir kuno, Isis. Dewi Isis adalah dewi yang dikisahkan seorang sosok ibu dan istri ideal. Ia memberikan perlindungan kepada para budak, pengrajin, orang berdosa, serta teraniaya. Selain menjadi pelindung bagi kaum papa, Dewi inipun dipuja oleh kaum penguasa dan aristokrat.

Kesamaan nama tersebut menjadikan Andrea sebagai sasaran pertanyaan berbagai pihak. Mereka mempertanyakan apakah label yang didirikan Andrea saat bertemu dengan desainer muda Amot Syamsuri Muda ini, memiliki hubungan dengan kelompok teroris pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi tersebut.

"Mungkin satu atau dua kali atau beberapa kali tidak masalah. Tapi pemberitaan tentang ISIS itu kan terus menerus ya, ya sudah saya mundur dari nama itu," kata Andrea.

Sebelumnya ketika masih bernama ISIS, Andrea dan Amot dikenal akan karyanya yang edgy, chic, dan bernuansa modern. Karya mereka lalu-lalang di runway berbagai pentas mode seperti Jakarta Fashion Week (JFW) dan Indonesia Fashion Week (IFW). Mereka juga memiliki tiga lini turunan dari ISIS, yaitu Eye of ISIS, ISIS Menswear, dan ISIS itu sendiri.

Menegaskan perubahan nama, maka semua label pun berganti dari ‘ISIS' menjadi 'SKY'.

"Untuk secara desain tidak ada perubahan. Seperti yang lain tahu, kami terkenal dengan pakaian ready-to-wear, itu DNA kami yang sudah dikenal publik. Ini semua hanya berganti nama," kata Amot Syamsuri Muda, creative designer SKY.Inc.

Pemilihan nama SKY sendiri diakui Andrea mengikuti perusahaan yang menaungi label mode tersebut, yaitu SKYStore. Perusahaan itu juga dimiliki oleh anak Andrea. Andrea berharap bahwa pemilihan SKY sebagai nama yang memiliki arti 'langit' akan membawa semangat berkarya dan kebaikan tanpa batas pada usahanya itu.

Koleksi perdana dengan nama baru

Kini, dengan label baru, Andrea dan Amot tengah mempersiapkan untuk penampilan perdana SKY.Inc pada IFW yang akan diselenggarakan Maret mendatang. Rencananya, mereka akan mempersembahkan koleksi yang terinspirasi dari ulos, kain khas Batak.

Andrea juga mengakui perubahan nama ini tidak ada kaitannya dengan jumlah penjualan yang menurun, meskipun beberapa pihak yang kerap mempertanyakan kaitan label dengan kelompok teroris itu, berasal dari departemen store di Jakarta. Andrea mengaku semua usahanya baik-baik saja.

"Re-branding memang sedikit sulit, tapi saya yakin ini bisa dilakukan," kata Andrea. "Lagi pula dunia mode itukan saling mendukung satu sama lain, jadi kami yakin bisa,” imbuh Amot.

"Kalau ditanya sayang atau bagaimana, saya rasa ini untuk hal yang lebih baik. Dari pada saya tanya kepada semua orang yang bertanya ke saya 'Apakah Anda tidak membaca sejarah?' Tapi saya rasa itu tidak baik," kata Andrea sembari tertawa. "Ya sudah, mending saya saja yang mengalah." (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER