Berjemur Matahari Bisa Bikin Hidup Lebih Lama

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2016 10:23 WIB
Dalam sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang menghindari cahaya matahari hidup lebih singkat dibandingkan dengan wanita yang rutin berjemur.
Ilustrasi berjemur di pantai. (Thinkstock/Alliance)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musim hujan sebentar lagi akan usai dan mulai kembali muncul matahari dengan sinarnya yang terik. Bila Anda termasuk yang gemar berjemur di pantai ketika akhir pekan, mungkin Anda akan bahagia mengetahui bahwa orang yang gemar berjemur memiliki peluang hidup lebih lama.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Karolinska University Hospital dan Lund University di Swedia menemukan bahwa wanita yang menghindari matahari hidup 0,6 hingga 2,1 tahun lebih singkat dibandingkan dengan wanita yang rutin bermandi cahaya matahari.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 29 ribu wanita dan dilakukan selama 20 tahun. Hasil penelitian mengungkap bahwa paparan matahari dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan penyakit yang tidak berkaitan dengan kanker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun penemuan ini masih belum dilengkapi dengan alasan mengapa orang dengan rutinitas bermandi cahaya punya risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

"Kami menemukan perokok dengan paparan sinar matahari yang tinggi berisiko sama dengan bukan perokok namun penghindar cahaya matahari. Kami menduga menghindari paparan sinar matahari menjadi faktor risiko yang punya dampak sama besar dengan merokok," kata Pelle Lindqvist yang memimpin jalannya penelitian.

Meskipun studi ini menunjukkan bahwa terkena paparan matahari dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan, namun kaitan antara sinar matahari yang mengandung ultra violet (UV) dengan potensi kanker kulit tidak dapat terbantahkan.

Para ahli memberikan rekomendasi menggunakan tabir surya dengan kandungan setidaknya SPF 15 pada 30 menit sebelum berjemur di bawah paparan matahari. Selain itu, baiknya menghindari sinar matahari pada pukul 11 pagi hingga 3 sore karena pancaran UV yang tinggi.

Paparan sinar matahari, terutama UV, dapat menyebabkan penyakit kanker kulit seperti kanker sel basal dan sel squamous. Kanker kulit lainnya seperti melanoma juga dikaitkan dengan aktivitas paparan sinar matahari yang tinggi.

Kanker kulit merupakan jenis yang paling umum dari kanker secara keseluruhan, yaitu menyangkut 40 persen, dan biasa terjadi pada orang dengan kulit yang cerah. Tercatat, sebanyak 2-3 juta orang terkena melanoma setiap tahunnya di dunia.

Sedangkan kanker kulit non melanoma seperti basal terjadi sekitar 80 persen dan kanker squamous hingga 20 persen. Keduanya jarang menyebabkan kematian. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER