Jangan Sembarangan Konsumsi Minuman Berenergi

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 12:10 WIB
Minuman berenergi sering digunakan sebagai doping untuk meningkatkan stamina tubuh dan membuat tubuh jadi lebih segar.
ilustrasi kelelahan (Stockbyte/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat tubuh merasa kelelahan, seringkali minuman berenergi jadi pilihan. Minuman berenergi ini sering digunakan sebagai doping untuk meningkatkan stamina tubuh dan membuat tubuh jadi lebih segar.

Dokter gizi Elvina Karyadi mengungkapkan minuman berenergi sebenarnya termasuk dalam jenis minuman hipertonik. "Minuman hipertonik adalah minuman yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi sampai 10 persen per 100 ml. Minuman ini bisa menekan pengambilan air dari dalam tubuh," katanya.

"Minuman hipertonik ini mengandung gula dan kalori yang tinggi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elvina pun mengatakan bahwa sebenarnya minuman ini sebenarnya tidak ditujukan untuk orang-orang yang lelah karena menyetir seharian. Minuman hipertonik ini seharusnya digunakan untuk menghidrasi orang yang mengalami masalah dehidrasi hipertonik.

"Dehidrasi hipertonik terjadi ketika orang kehilangan air lebih banyak daripada natrium (Na) dalam tubuh sehingga kadar Na tinggi."

Dokter kesehatan olahraga, Grace Tumbelaka menyatakan persetujuannya dengan Elvina. "Minuman hipertonik ini boleh dikonsumsi oleh orang yang berolahraga berat dalam intensitas yang tinggi dan high rate. Salah satunya orang yang habis melakukan olahraga dengan fokus endurance," katanya.

Sayangnya kebanyakan orang ternyata salah kaprah soal minuman berenergi ini. Dengan adanya lonjakan energi yang tercipta saat minum minuman berenergi, banyak orang yang mengonsumsinya tanpa tahu pikir panjang.

"Minuman berenergi saat ini banyak dimodifikasi dengan tambahan zat lain termasuk dengan kafein dan ginseng. Kafein digunakan untuk menciptakan lonjakan energi yang tinggi," ucap Elvina.

Grace menambahkan bahwa kafein memang menjadi salah satu bahan tambahan yang digunakan sebagai doping, khususnya di bidang olahraga. Hanya saja dalam perkembangannya sekarang ini, kopi tak lagi dianggap sebagai doping.

Kopi dianggap sebagai doping karena sifatnya yang bisa menstimulasi semangat dan meningkatkan energi.

"Hanya saja, yang bahaya adalah kopi itu bisa memaksa dan memacu hormon untuk bekerja lebih keras. Akibatnaya tubuh bisa kekeringan. Dulu di olahraga dilarang karena saat energi meningkat semangat kuat, tapi saat drop bisa benar-benar drop dan bisa cidera," kata Grace.

Hanya saja, ini tak berarti kalau Anda tak boleh mengonsumsi minuman berenergi saat merasa lelah menyetir atau butuh dorongan energi. Elvina menyarankan sesekali saja untuk mengonsumsi minuman ini, asal jangan gunakan minuman ini sebagai doping.

"Tapi hati-hati kalau Anda punya hipertensi, kandungan kafeinnya bisa berbahaya."

Selain itu kandungan gula dan karbohidratnya yang tinggi juga akan membuat kalori tubuh meningkat dan menyebabkan kegemukan. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER