Misophonia, Penderitaan Luar Biasa Karena Sensitif Suara

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2016 12:09 WIB
Jika suara gemeretak gigi atau suara napas yang berat bisa membuat Anda merinding, bisa jadi Anda menderita misophonia.
ilustrasi stres (Thinkstock/shironosov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suara gemeretak gigi, suara napas yang berat, atau suara kunyahan permen karet terkadang bisa membuat seseorang jadi merinding. Bahkan bukan cuma merinding tapi juga sampai jadi drama queen yang teriak-teriak sendiri karena merasa ngilu. Jika punya teman atau Anda sendiri mengalami ini, bisa jadi itu disebabkan misophonia.

Secara harafiah, misophonia berarti benci terhadap suara. Namun sebenarnya kondisi misophonia jauh lebih dari itu. "Misophonia adalah sensitivitas selektif di mana suara-suara tertentu yang disebabkan oleh orang atau lingkungan bisa membuat penderitaan yang luar biasa," kata Eric Storch, PhD dari University of South Florida sekaligus psikolog anak dan remaja serta direktur klinis Rogers Behavioral Health di Tampa Bay, dikutip dari Prevention.

Namun pada seorang penderita misophonia, tak semua suara menyebabkan reaksi. Setiap penderita bisa bereaksi pada beragam jenis suara yang berbeda, Storch mengungkapkan ada orang yang bereaksi saat mendengar suara seretan kuku di papan tulis dan lainnya. Namun penyebab pada umurmnya adalah karena suara napas keras, kunyahan, orang yang meniup hidung, batuk, atau suara tubuh lainnya. Reaksi yang muncul dari penderita misophonia ini bisa berupa kecemasan, stres, mudah marah, frustasi, atau kesal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana mungkin suara ini jadi penyebab kecemasan untuk orang lain? Para peneliti masih mencari jawabannya. Hanya saja Storch mengatakan hal ini kemungkinan disebabkan karena ada orang yang punya sensitivitas biologis yang berbeda untuk suara tertentu.

Sampai saat ini peneliti masih mencari cara untuk meringankan rasa sakit yang dialami. Untuk saat ini, jika merasa menderita karena suara ini (kalau memungkinkan) Anda sebaiknya menghindari penyebab suara. Namun ini cukup sulit karena suara 'mengganggu' ini biasanya disebabkan karena suara di lingkaran sosial Anda.

Storch mengungkapkan cara terbaik adalah mungkin dengan mengunjungi psikolog atau psikiater untuk melakukan berbagai bentuk terapi, misalnya terap perilaku kognitif. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER