Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Anda yang suka memencet jerawat, alangkah baiknya kini lebih berhati-hati. Dalam sebuah survei, bekas jerawat dapat membuat seseorang bunuh diri.
Survei tersebut dilakukan oleh British Skin Foundation dan menemukan bahwa 20 persen orang dengan bekas jerawat yang menghitam pernah berniat untuk bunuh diri karena totol-totol hitam bekas jerawat.
Dikutip dari Independent, dalam jumlah persentase yang sama, orang dengan bekas jerawat memiliki riwayat hubungan yang tragis. Bagaimana tidak, mereka putus hubungan pacaran dengan kekasihnya hanya karena luka bekas jerawat. Dan yang lebih mengejutkan, 60 persen pemilik luka bekas jerawat mengalami kekerasan verbal karena kondisi mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap tahun ada kasus bunuh diri yang terjadi kepada orang dengan masalah jerawat," kata James Partridge, ketua dari lembaga amal Changing Faces ketika diwawancara oleh sebuah media Inggris.
"Melukai diri sendiri menjadi sangat umum," katanya.
Ia berpendapat bahwa perlu ada tindakan secara nasional membantu orang yang bermasalah dengan jerawat dalam menghadapi tekanan psikososial dari masyarakat. Menurut dokter kulit Anjali Mahto masalah ini punya pengaruh lebih besar pada remaja.
Pasalnya, remaja dianggap masih memiliki kondisi kejiwaan yang rentan dan hormon yang fluktuatif.
"Saya sering melihat pasien yang menolak melakukan kontak mata, mereka menumbuhkan rambut untuk menutup muka mereka. Bahkan mereka menolak untuk pergi keluar rumah, entah ke sekolah atau bekerja," kata Mahto.
Bahkan menurut Mahto, bila seseorang tumbuh dewasa dengan pola pikir sebagai remaja jerawatan, maka dampak psikologis akan tetap ada hingga bertahun-tahun.
Pihak British Skin Foundation menyatakan bahwa banyak orang dengan bekas jerawat tidak menyadari pentingnya mengobati bekas baik secara fisik ataupun secara psikologis, bahkan tidak sadar betapa buruk dampak yang akan timbul dari bekas luka yang menghitam tersebut.
(chs)