Jakarta, CNN Indonesia -- Dari segi jenis, satu menu mi yang paling sering ditemui adalah mi ayam. Sudah bukan hal yang aneh melihat gerobak mi ayam di setiap sudut kota.
Namun, pernahkah Anda mencari tahu darimana asal muasal mi ayam?
Mi ayam yang kini akrab dijadikan menu santap siang ataupun camilan petang saat lapar menyerang, sebenarnya merupakan "turunan" makanan khas China, bakmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tanah kelahirannya, bakmi dibuat dari tepung terigu dan disajikan dengan kuah terpisah. Di atas mi biasanya ditambahkan lauk berupa potongan daging berbumbu serta sayuran. Daging yang umumnya digunakan di China adalah daging babi.
Namun, saat "hijrah" ke Indonesia melalui hubungan perdagangan, bakmi berubah menyesuaikan lidah lokal.
"Dalam perkembangannya daging babi diganti dengan daging ayam yang disemur kecap, karena mayoritas kerajaan kuno Nusantara merupakan kerajaan Islam," ujar Chef Edwin Lauw saat dihubungi
CNNIndonesia.com, pada Kamis (5/5).
Bahkan, variannya semakin kaya. Ada mi yamin yang bercita rasa manis karena menggunakan kecap, ada juga yang memakannya langsung bersama kuah yang dicampur ke dalam mangkuk mi.
Hal serupa juga dikatakan oleh pedagang Bakmi Hok Kian khas China, Giman Widjaja, yang ditemui di pergelaran festival kuliner
Kampoeng Tempo Doeloe di Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2016 di La Piazza, Kelapa Gading.
“Biasanya kalau sebut bakmi, berarti mi yang mengandung minyak babi. Sekarang orang sudah rancu, makan bakmi ayam,” jelas Giman.
Dia menambahkan, dulu bakmi menjadi "kata kunci" bagi pedagang untuk menambahkan bumbu dan minyak babi. “Itu cara tradisional. Tapi sekarang sudah berubah,” kata dia.
Uniknya lagi, kendati mi ayam diturunkan dari China, tapi varian mi ini tidak bisa ditemukan di Negeri Tirai Bambu. Mi ayam, bisa dibilang sudah menjadi kuliner Indonesia.
Di China sendiri, terutama di daerah Fujian dan Guandong, memang ada menu mi ayam, namun punya wujud dan citarasa berbeda.
Di Indonesia sendiri, jika berbicara soal mi ayam, kawasan yang lekat dengan jenis makanan ini adalah Wonogiri, Jawa Tengah. Di daerah tersebut, mi ayam adalah menu sehari-hari warganya dan banyak dijajakan dalam bentuk gerobak seperti juga di kota-kota besar lain di Indonesia.
Mi ayam khas Wonogiri terdiri dari semangkuk mi yang di atasnya diberi potongan ayam semur, sawi rebus, daun bawang, bakso dan pangsit. Mi ini bisa disajikan dengan kuah atau kering.
Satu hal yang membedakan mi ayam Wonogiri dengan daerah lain adalah bumbunya yang khas. Rahasia bumbu ini terletak pada racikan minyak ayam yang dibuat menggunakan minyak sayur, jahe, lada, ketumbar, kulit ayam serta bawang putih.
(les)