Puasa Dapat Bantu Cegah Hepatitis

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mei 2016 23:40 WIB
Para peneliti dari Munich, Jerman, menemukan kurangnya protein pada saat berpuasa dapat menjadi penyesuai metabolisme di organ hati.
Ilustrasi. (Thinkstock/Windujedi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puasa banyak dilakukan orang untuk berbagai tujuan, mulai dari menjalankan kewajiban hingga untuk menurunkan berat badan. Tak hanya untuk dua alasan tersebut, puasa pun dipastikan mempunyai manfaat membersihkan organ hati.

Para peneliti dari Helmholtz Zentrum Munich, Jerman, menemukan bahwa saat pasokan nutrisi seperti protein berkurang pada saat berpuasa, terjadi juga penyesuaian dengan metabolisme di organ hati.

Penelitian ini dilakukan bersama dengan German Center for Diabetes Research dan German Cancer Research Center, kemudian diterbitkan dalam Jurnal EMBO Molecular Medicine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti sudah lama meyakini bahwa kurangnya kalori yang didapatkan saat berpuasa, ternyata dapat membantu metabolisme tubuh kembali pada kondisi stabil. Sehingga, puasa disarankan dilakukan untuk orang dengan penyakit metabolik seperti diabetes.

Penelitian ini berusaha mencari sel hati yang beraktivitas secara berbeda akibat dari berpuasa. Para peneliti menemukan bahwa senyawa molekul DNA dengan kode GADD45b mempunyai aktivitas yang berbeda dari senyawa lainnya, yang dipengaruhi oleh faktor kelaparan yang amat sangat.

Molekul DNA GADD4b tersebut kemudian diketahui mengendalikan penyerapan asam lemak pada liver. Asam lemak pada liver, atau lemak hati, adalah sebuah kondisi kandungan senyawa lemak di hati menjadi berlebih.

Kondisi lemak hati merupakan abnormal dan biasarnya muncul ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak alkohol atau pada orang obesitas. Bila kondisi ini terus berlanjut, maka memungkinkan orang tersebut terkena steatohepatitis atau hepatitis karena lemak.

Dalam penelitian yang menggunakan tikus percobaan ini, para peneliti juga menemukan keterkaitan sedikitnya keberadaan molekul GADD4b dengan akumulasi lemak di hati dan peningkatan kadar gula darah pada manusia.

"Kondisi stres pada sel-sel hati yang muncul saat berpuasa sebenarnya muncul untuk merangsang produksi GADD4b yang kemudian menyesuaikan metabolisme tubuh ketika asupan makanan rendah," kata Stephan Herzig, Director of the Institute for Diabetes and Cancer (IDC) pada the Helmholtz Zentrum Munich, seperti dikutip Medical News Today.

Dengan penemuan ini, para peneliti berharap hasil riset dapat dijadikan sebagai pendorong orang untuk berpuasa sebagai bentuk terapi metabolisme, terutama yang berkaitan dengan gula darah dan lemak.

(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER