
Berolahraga Setelah Bekerja Turunkan Nafsu Makan
Christina Andhika Setyanti, CNN Indonesia | Senin, 16/05/2016 18:39 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Rasanya hampir semua perempuan ingin turun berat badan. Berbagai upaya dilakukan dari diet sampai olahraga, tujuannya agar bisa mendapat tubuh ideal.
Namun, dalam sebuah penelitian terbaru, terungkap bahwa orang yang berolahraga sehabis kerja lebih mungkin turun badan. Hasil ini dibandingkan dengan orang yang beristirahat setelah bekerja.
Penelitian kecil yang dirilis dalam jurnal Medicine 7 Science in Sports & Exercise menemukan bahwa istirahat setelah melakukan pekerjaan yang menguras mental dan otak memungkinkan orang akan makan lebih banyak. Sedangkan orang yang berolahraga setelah bekerja akan makan lebih sedikit.
Studi ini melibatkan 38 mahasiswa dengan persiapan menuju ujian masuk sekolah pascasarjana. Setelah mereka mengerjakan ujian, selama 15 menit mereka diminta untuk beristirahat.
Kelompok lainnya juga diminta mengerjakan ujian, namun 15 menit setelahnya diharuskan berolahraga ringan seperti lari di treadmill atau aktivitas fisik lainnya. Setelahnya, mereka diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan sebanyak yang diinginkan.
Hasil menunjukkan orang-orang yang melakukan pekerjaan menguras mental dan pikiran lalu kemudian beristirahat, mengonsumsi rata-rata 100 kalori lebih banyak saat santai.
Sebaliknya, orang yang sehabis bekerja dilanjutkan dengan olahraga justru tidak banyak mengonsumsi kalori. Padahal, secara penggunaan energi lebih besar pada kelompok olahraga saat santai dibanding kelompok sebelumnya.
"Olahraga memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketersediaan sumber daya dalam tubuh yang kemudian memberikan sinyal kepada otak yang menyatakan bahwa tubuh tidak perlu mengisi energi melalui makanan," kata penulis studi William H Neumeier dari University of Alabama di Birmingham, seperti yang dilansir Time.
Menurut Neumeier, penelitian lebih dalam diperlukan mengapa otak justru menolak rasa lapar sehabis bekerja dan berolahraga. Namun Neumeier menduga olahraga berpengaruh pada keberadaan hormon ghrelin yang berperan membuat rasa lapar.
"Mungkin olahraga adalah sebuah gangguan yang menjaga keinginan atas makanan," katanya. "Saya rasa ini dapat sangat digunakan untuk beberapa orang yang bekerja dengan duduk terus menerus karena lebih mempengaruhi mental dibandingkan pekerjaan fisik." katanya.
(chs/chs)
Namun, dalam sebuah penelitian terbaru, terungkap bahwa orang yang berolahraga sehabis kerja lebih mungkin turun badan. Hasil ini dibandingkan dengan orang yang beristirahat setelah bekerja.
Studi ini melibatkan 38 mahasiswa dengan persiapan menuju ujian masuk sekolah pascasarjana. Setelah mereka mengerjakan ujian, selama 15 menit mereka diminta untuk beristirahat.
Kelompok lainnya juga diminta mengerjakan ujian, namun 15 menit setelahnya diharuskan berolahraga ringan seperti lari di treadmill atau aktivitas fisik lainnya. Setelahnya, mereka diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan sebanyak yang diinginkan.
Hasil menunjukkan orang-orang yang melakukan pekerjaan menguras mental dan pikiran lalu kemudian beristirahat, mengonsumsi rata-rata 100 kalori lebih banyak saat santai.
Sebaliknya, orang yang sehabis bekerja dilanjutkan dengan olahraga justru tidak banyak mengonsumsi kalori. Padahal, secara penggunaan energi lebih besar pada kelompok olahraga saat santai dibanding kelompok sebelumnya.
"Olahraga memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketersediaan sumber daya dalam tubuh yang kemudian memberikan sinyal kepada otak yang menyatakan bahwa tubuh tidak perlu mengisi energi melalui makanan," kata penulis studi William H Neumeier dari University of Alabama di Birmingham, seperti yang dilansir Time.
Menurut Neumeier, penelitian lebih dalam diperlukan mengapa otak justru menolak rasa lapar sehabis bekerja dan berolahraga. Namun Neumeier menduga olahraga berpengaruh pada keberadaan hormon ghrelin yang berperan membuat rasa lapar.
"Mungkin olahraga adalah sebuah gangguan yang menjaga keinginan atas makanan," katanya. "Saya rasa ini dapat sangat digunakan untuk beberapa orang yang bekerja dengan duduk terus menerus karena lebih mempengaruhi mental dibandingkan pekerjaan fisik." katanya.
(chs/chs)
ARTIKEL TERKAIT

Ada 'Monster Kembar' dalam Perut Remaja di India
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Kesalahan Medis Bisa Jadi Penyebab Kematian Ketiga di Dunia
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
'Accidental Suicide', Histeria yang Sebabkan Bunuh Diri
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Aksi Nyata Pangeran Harry Demi Kesehatan Jiwa
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Guru di Swiss Dapat Libur Tambahan Jika Tak Merokok
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
Shift Malam Picu Jantung Koroner
Gaya Hidup 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Setumpuk Pekerjaan Rumah Jokowi Kejar Ketinggalan SDM
Ekonomi • 06 December 2018 14:45
BPJS: Penyakit Akibat Bekerja Telan Biaya Rp300 M per Tahun
Ekonomi • 23 November 2018 07:41
India Luncurkan Asuransi Kesehatan Terbesar di Dunia
Internasional • 23 September 2018 22:11
Korban Kekerasan Seksual dan Terorisme Tak Dijamin BPJS
Ekonomi • 21 September 2018 08:15
TERPOPULER

Ide Kencan Romantis Murah di Akhir Pekan
Gaya Hidup • 1 jam yang lalu
TN Komodo Kantongi Rp33,16 Miliar dari Kunjungan Turis
Gaya Hidup 5 jam yang lalu
Miss Jambi Menangkan Kontes Miss Indonesia 2019
Gaya Hidup 9 jam yang lalu