Omega-3 Dapat Tekan Perilaku Agresif Anak

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 07:41 WIB
Bukan hanya untuk kecerdasan, ternyata konsumsi omega-3 juga bisa menekan perilaku agresif pada anak.
Konsumsi suplemen omega-3, ternyata bisa mengurangi perilaku agresif pada anak. (Pixabay/stevepb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Omega 3 selama ini dikenal membawa manfaat untuk kecerdasan anak. Namun dalam sebuah penelitian terbaru, konsumsi omega-3 dapat mengurangi perilaku agresif yang dimiliki anak.

Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry dan mengambil contoh 290 anak-anak dengan risiko perilaku agresif berusia 11-12 secara acak.

Anak-anak tersebut kemudian dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok tanpa perlakuan, pemberian nutrisi semata, pemberian terapi perilaku kognitif (CBT) semata, dan kombinasi antara CBT serta nutrisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nutrisi yang digunakan mengansung asupan suplemen omega 3, multivitamin, dan mineral. Pemberian nutrisi dan terapi dilakukan selama 3 bulan, dan diamati hingga sembilan bulan setelah pemberian perlakuan.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Adrian Raine dari Departments of Criminology, Psychiatry, and Psychology University of Pennsylvania, menemukan bahwa anak dengan asupan nutrisi semata tampak mengalami penurunan perilaku agresif dibandingkan dengan anak tanpa perlakuan nutrisi ataupun CBT. Hal ini terlihat pada tiga bulan setelah penelitian dilakukan.

Pada bulan ke-enam, peneliti menemukan anak yang mendapatkan asupan nutrisi omega 3 dan suplemen ditambah CBT tampak mengalami penurunan perilaku agresif dibandingkan anak hanya dengan CBT serta tanpa perlakuan. Namun perbedaan ini tidak bertahan hingga sembilan bulan setelah dihentikan penelitian.

"Segera setelah tiga bulan pemberian makanan yang kaya akan omega-3, kami menemukan penurunan laporan anak-anak dengan perilaku agresif," kata Therese Richmond, ahli keperawatan dari University of Pennsylvania, yang ikut dalam penelitian tersebut seperti dirilis dari Medical News Today.

"Tidak peduli program apa yang digunakan, menambahkan omega 3 dalam perawatan tersebut dapat membantu dan sudah terbukti," kata Raine.

Selain menambahkan asupan omega-3, pemberian terapi CBT juga dapat menurunkan kadar keagresifan. Menurut Richmond, CBT dapat menghubungkan pikiran, perasaan, dan perilaku serta melatih anak menentukan tindakan alternatif ketika berada di situasi sulit, alih-alih bertindak secara emosional.

Terapi CBT dalam pertemuan mingguan selama satu jam dan kebersamaan antara anak-anak dengan orang tuanya membantu anak dengan perilaku agresif membangun kerangka pemikiran cara berinteraksi dengan orang lain.

Richard E Tremblay dari University of Montreal, Kanada, dalam International Journal of Behavioral Development, mengatakan perilaku agresif pada anak biasanya muncul di usia 2-3 dan pada kondisi normal akan menurun seiring pertumbuhan usia.

Namun pada anak-anak yang mengalami masalah pengembangan dan pengendalian diri, perilaku agresif ini tak jua menurun. Bahkan pada beberapa anak, perilaku agresif ini berkembang dan dapat mengarahkan anak cenderung melakukan kekerasan secara fisik.

Beberapa pemicu perilaku agresif adalah takut secara fisik dengan orang lain, kesulitan atau kekacauan dalam keluarga, gangguan saraf dalam tindakan belajar dan berkembang, serta trauma psikologis. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER