Jakarta, CNN Indonesia -- Berapa harga yang pantas dibayar untuk secangkir teh? Jawabannya, bisa jadi sebesar US$10 ribu. Teh berharga luar biasa mahal itu adalah teh Da Hong Pao, yang merupakan jenis teh paling langka di dunia.
Pakar Teh asal China, Xiangning Wu menyebutkan bahwa nilai utama dari Da Hong Pao adalah kelangkaannya. Pasalnya, varietas tanaman teh ini sudah sangat sulit ditemukan. Kini, teh Da Hong Pao hanya bisa ditemukan di pegunungan Wuyi, Provinsi Fujian.
Melansir
Oddity Central, hanya tersisa enam perdu tanaman teh yang tumbuh di tebing terjal pegunungan Wuyi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking langkanya, satu gram teh Da Hong Pao dihargai sebesar US$1400 atau Rp18,7 juta. Itu berarti nilainya hampir sama dengan emas seberat 32 gram.
Kelangkaan itu juga yang membuat masyarakat China punya ritual khusus soal meminum teh Da Hong Pao. Ritual itu dimulai dengan mendaki gunung di musim semi, untuk berdoa bagi Dewa Teh, Lu Yu, agar teh yang mereka minum diberkati.
Setiap daun teh dibersihkan menggunakan susu kambing, kemudian setelah dipanen, daun dipanggang dan kemudian disimpan selama 80 tahun untuk memperkuat rasanya.
Selain rasanya yang khas, teh Da Hong Pao juga dipercaya punya manfaat kesehatan.
Konon, ketika ibu dari Raja Dinasti Ming sakit, teh Da Hong Pao memberinya kesembuhan. Setelah itu, Sang Raja membungkus empat perdu tanaman teh yang menghasilkan minuman tersebut dengan kain merah. Dari situlah nama ‘Da Hong Pao’ yang berarti jubah merah besar berasal.
Penulis perjalanan Theodora Sutcliffe yang baru-baru ini mengunjungi Kota Wuyishan, mengonfirmasi kelangkaan tersebut. “Teh tersebut memang sangat langka, tapi tidak semuanya berharga mahal,” kata Sutcliffe, dilansir
Independent.Dia menambahkan, Da Hong Pao yang berharga luar biasa mahal adalah ‘teh antik’ yang telah diawetkan selama puluhan tahun. “Namun, daun teh yang baru dipetik di Wuyishan umumnya dibanderol dengan harga US$100 (Rp1,3 juta) per kilo.
Saking langkanay teh tersebut, pemerintah China menugaskan penjaga untuk mengawasi teh tersebut. Hal itu juga yang membuat teh Da Hong Pao original, sulit ditemukan di pasaran. Bahkan, hanya sedikit orang yang bisa bertemu langsung dengan petani teh untuk membeli Da Hong Pao.
Soal popularitas, teh langka ini sudah terkenal hingga mancanegara. Bahkan sejak tahun 1849, Ahli Botani Inggris Robert Fortune mengunjungi Wuyishan dengan misi khusus untuk mendapatkan bibit teh Da Hong Pao, yang kemudian akan dia tumbuhkan di lokasi lain, seperti India atau Inggris.
Misi Fortune sukses dan dia bahkan berhasil mengawinkan teh Da Hong Pao dengan teh lokal India, yang menjadi cikal bakal keberhasilan industri teh Inggris sekarang ini.
Sayangnya, teh Da Hong Pao yang ada di pasaran saat ini merupakan hasil panen terakhir di tahun 2005. Enam tanaman perdu berusia 350 tahun dari era Dinasti Ming itu sudah tidak lagi menghasilkan pucuk teh baru.
Dengan kata lain, teh Da Hong Pao menjadi semakin langka yang membuat harga teh tersebut bisa semakin melangit.
Bagi mereka yang penasaran dengan rasa teh langka ini, Royal China Club di London, Inggris masih menawarkan menu teh Da Hong Pao dengan harga US$250 (Rp3,4 juta) per poci.
(les)