Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa tahun belakangan ini dunia wisata dihebohkan dengan kabar selfie maut. Sejumlah wisatawan bersikeras untuk melakukan selfie sekalipun berada di tempat yang membahayakan. Hal ini dilakukan wisatawan agar mereka bisa eksis dengan foto yang tidak biasa tersebut. Namun, siapa yang menyangka bahwa sejumlah selfie justru berujung pada kematian.
Dikutip dari
Lonely Planet (25/5), untuk mengurangi risiko kematian tersebut sebuah kampanye bertajuk #BeSafie di Norwegia dibuat, untuk membantu wisatawan agar dapat mengambil foto yang menarik, tanpa harus membahayakan hidup mereka. Kampanye ini dibuat oleh
Visit Norway, agen resmi pemandu wisata di Norwegia.
Nama #BeSafie sendiri merupakan gabungan dari kata ‘be safe’ dan ‘selfie’. Kampanye #BeSafie mengajak masyarakat untuk mengambil foto dengan cara yang aman, namun tetap terlihat spektakuler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep yang diusung pun menarik. #BeSafie menyediakan sejumlah gambar pemandangan ekstrim, seperti ujung tebing, yang bisa digunakan wisatawan untuk berfoto.
Wisatawan dapat berdiri di atas foto tersebut dan seakan-akan sedang berdiri di ujung tebing. Kampanye ini ramai beredar di media sosial
Instagram. Salah seorang telah mencoba berfoto dan mengunggahnya di akun
Instagram pribadinya.
"Mencoba mengambil gambar spektakuler dengan konsep #BeSafie. Ini merupakan cara yang aman. Lihat, tetap terlihat seperti nyata, bukan?" tulisnya.
Sejumlah wisatawan juga merasa bahwa belakangan ini liburan dengan tema petualangan lebih banyak digemari oleh masyarakat. Sayangnya, tidak semua orang memperhatikan keselamatan di perjalanan. “Orang yang dibesarkan di lingkungan perkotaan atau dari negara lain, belum tentu siap untuk melakukan perjalanan di alam liar,” kata salah seorang pelancong yang mendukung #BeSafie.
Visit Norway telah menyadari adanya potensi wisata di daerah Trolltunga, yaitu sebuah lokasi wisata yang menawarkan keindahan tebing dan danau. Wisatawan yang ingin berkunjung ke tebing harus rela mendaki selama sepuluh jam.
Tapi, ketertarikan wisatawan tidak dibarengi dengan rasa mawas diri. Imbasnya ada 23 misi penyelamatan telah dilakukan di area tersebut tahun lalu. Norwegian Red Cross mencatat sebanyak 85 persen wisatawan terpaksa harus dievakuasi karena tidak menggunakan pakaian yang layak, kelelahan, ataupun tidak memiliki pasokan makanan yang cukup.
Kampanye dari
Visit Norway ini sekaligus mengedukasi wisatawan yang berkunjung ke Norwegia tentang bagaimana untuk tetap aman saat bertualang di alam dengan kondisi ekstrem.
(les)