Tidur Tidak Proporsional Buat Pria Rentan Kena Diabetes

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Jul 2016 00:06 WIB
Pria yang punya waktu tidur tak proporsional ternyata memiliki ancaman kesehatan yang serius. Salah satunya adalah ancaman diabetes.
ilustrasi pria tidur (Solovyova/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini kurang tidur dianggap dapat menimbulkan gangguan mood, pilek, kegemukan, hingga kolesterol. Sebaliknya terlalu banyak tidur dianggap sebagai salah satu ciri mental yang terganggu. Sebuah studi menegaskan kembali dampak tidur tidak proporsional, dapat menyebabkan diabetes bagi pria.

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism dan menemukan bahwa kelebihan ataupun kekurangan tidur pada pria dapat mengganggu keseimbangan kerja organ dan meningkatkan risiko diabetes.

"Dalam sebuah kelompok hampir 800 orang, kami mengamati hubungan spesifik jenis kelamin dengan durasi tidur dan metabolisme glukosa," kata Femke Rutters, penulis dan peneliti dari the VU Medical Centre Amsterdam, Belanda, seperti dilansir Laboratory Equipment.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada pria, tidur terlalu banyak atau sedikit berhubungan dengan rendahnya respon sel tubuh memproduksi insulin, mengurangi pengambilan glukosa, dan meningkatkan risiko kena diabetes di masa depan. Bagi wanita, hubungan seperti itu tak terdeteksi," lanjutnya.

Menurut data laporan Endocrine Facts and Figure dari Endocrine Society, terdapat lebih dari 29 juta orang terkena diabetes. Dan selama 50 tahun terakhir, rata-rata durasi tidur seseorang berkurang 1,5-2 jam.

Penelitian yang dilakukan Rutters melibatkan data durasi tidur dan risiko diabetes 788 orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun. Data tersebut berasal dari 19 pusat penelitian di 14 negara Eropa.

Hasil analisis menunjukkan pria yang kurang ataupun kelebihan tidur paling mungkin mengalami gangguan mencerna gula dibanding pria dengan rata-rata tidur tujuh jam sebagai patokan ideal. Pria kurang dan lebih tidur itu memiliki kadar gula darah lebih banyak dibanding mereka yang cukup tidur.

Sedangkan pada kaum hawa, mereka yang tidur kurang dan lebih tercatat makin responsif terhadap insulin dibanding wanita cukup tidur. Para wanita dengan jumlah tidur di luar normal ini punya fungsi sel beta lebih baik.

Sel beta adalah sel di pankreas yang memproduksi insulin sebagai pencerna gula dalam darah. Kondisi sel beta yang baik pada wanita dengan kurang dan lebih tidur melindungi Kaum Hawa dari risiko diabetes.

"Bahkan ketika dalam kondisi sehat pun, sedikit atau kelebihan tidur punya dampak merugikan bagi kesehatan," kata Rutters. "Penelitian ini menunjukkan pentingnya tidur sebagai aspek kunci kesehatan terutama metabolisme glukosa." (chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER