Jakarta, CNN Indonesia -- Melakukan pencegahan terhadap masalah kesehatan tentu adalah langkah yang tepat ketimbang harus mengobati. Oleh karena itu, membina diri dan keluarga untuk mengupayakan gaya hidup sehat menjadi penting.
Sebagai orangtua, memonitor kesehatan dan kebugaran anak dengan terpenuhinya kebutuhan gizi adalah awal yang penting untuk tumbuh kembangnya. Dokter Pemerhati Gaya Hidup, Dr. Grace Judio Kahl, MSc, MH pun menyoroti pentingnya kebutuhan energi dan nutrisi seimbang pada anak khususnya usia 7-12 tahun.
"Setiap anak memiliki kebutuhan kalori dan nutrisi yang berbeda karena hal ini sangat tergantung pada tingkat aktivitas anak dan ukuran tubuhnya,” kata Grace, dalam acara bincang-bincang bertema 'Hidup sehat dengan Gizi Seimbang dan Pola Hidup Aktif' di sela peluncuran Milo Champ Squad, di Senayan Golf National Center, Jakarta, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya, menurut acuan yang disampaikan Grace, anak usia 7-9 tahun rata-rata membutuhkan kalori sebesar 1850. Namun, ini perlu disesuaikan kembali dengan bobot dan tinggi badan, serta aktivitas sehari-hari sang anak.
Dia mencontohkan, anak usia 7-9 tahun pada umumnya akan membutuhkan 49 gram protein, 1000 mg kalsium dan 10 mg zat besi untuk kebutuhan energi satu hari penuh.
Grace pun menyampaikan dengan terpenuhinya kebutuhan gizi yang optimal tersebut dapat mendukung kegiatan anak-anak seperti belajar, bermain, dan olahraga.
Pemenuhan nutrisi sang anak, dapat dipenuhi berdasarkan panduan gizi seimbang, yaitu dalam satu piring harus mencakup setengah porsi buah dan sayuran, seperempat karbohidrat seperti nasi, roti, atau pasta, kemudian seperempat lainnya berisi lauk-pauk dan protein.
Grace pun menegaskan bahwa energi yang didapat anak lewat terpenuhinya gizi tersebut, harus berbanding lurus dengan energi yang dikeluarkan, yaitu melalui aktivitas fisik. Terkait hal ini, Psikolog Anak, Roslina Verauli menambahkan bahwa gaya hidup sehat pada anak harus disertai dengan banyak gerak atau olahraga.
"Ini penting dan harus diperkenalkan sejak awal kepada anak. Selain membantu mewujudkan anak yang sehat secara fisik, olahraga juga mampu mengajarkan nilai kehidupan seperti menciptakan mental sportivitas, pantang menyerah, peraya diri, dan kerjasama tim," ujar wanita yang akrab disapa Vera tersebut.
Tak hanya itu, Vera pun mengatakan bahwa kecakapan mental ini dapat membantu anak dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depannya.
"Anak yang kurang gerak akan susah berkonsentrasi, dan mereka cenderung sering mengeluhkan kondisi fisik, oleh karena itu anak-anak harus diajak bergerak secara reguler," jelasnya.
Penyanyi Widi Mulia yang juga ibu dari tiga anak, setuju dengan pendapat Vera.
“Orangtua pun dituntut harus lebih aktif. Tantangan sebagai orangtua yang memiliki anak perempuan itu, banyak yang takut anaknya (berkulit) hitam, kalau sudah takut hitam, takut keluar, dan takut beraktivitas," kata Widi.
“Padahal, apa yang salah menjadi hitam, kalau kulitnya hitam itu tanda dia sehat, banyak bermain dan beraktivitas terkena matahari," pungkas Widi.
(les)