Solo, CNN Indonesia -- Setiap industri di Indonesia berandil mendongkrak perekonomian dalam negeri. Salah satunya, industri tekstil yang melibatkan banyak tenaga kerja.
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan saat ditemui oleh CNNIndonesia.com di kantor Sritex yang di kawasan Sukoharjo, Jawa Tengah, baru-baru ini.
"Secara keseluruhan, kurang lebih industri tekstil Indonesia mempekerjakan empat juta tenaga kerja. Artinya, industri ini membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia," kata Iwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang mandang kalau industri tekstil adalah industri yang enggak bangkit atau disebut industri sunset. Padahal ini industri yang cukup penting.Wakil Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan |
Tidak hanya dari segi tenaga kerja, industri tekstil juga meningkatkan perekonomian Indonesia lewat devisa. Industri tekstil menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar selain migas. Banyak hasil produksi tekstil yanng diimpor ke berbagai negara di dunia.
Walau menjadi salah satu industri yag berperan dalam peningkatan ekonomi Indonesia, industri tekstil tidak bisa berpangku tangan. Industri ini harus terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Pasalnya, saat ini, industri tekstil di Indonesia sedang dalam masa sulit. Banyak perusahaan tidak mampu bersaing dengan hasil produksi tekstil dari luar negeri. Bahkan ada beberapa perusahaan tekstil yang gulung tikar.
Di sisi lain, masyarakat juga tidak sadar bahwa industri tekstil merupakan salah satu industri yang menjanjikan di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang memandang negatif industri tekstil lokal.
"Pada 2001 dan 2002 ada perusahaan industri yang kolaps, ini memberikan persepsi yang menakutkan. Orang mandang kalau industri tekstil adalah industri yang enggak bangkit atau disebut industri
sunset. Padahal ini industri yang cukup penting," kata Iwan.
Iwan menjelaskan, saat ini, industri tekstil mendapat sedikit keuntungan dari terpuruknya industri minyak. Seperti produk tekstil poliester yang bergantung dengan harga minyak.
"Poliester itu bahan dasarnya plastik. Harga plastik ini berkorelasi dengan minyak. Kalau harga minyak naik, harga plastik naik, dan sebaliknya," kata Iwan.
Penggunaan bahan mentah yang berasal dari dalam negeri, dikatakan Iwan, juga penting. Itu akan mengurangi biaya produksi yang sering mengambil bahan mentah dari luar negeri.
Iwan menegaskan, bahwa peningatan kualitas hasil produk tekstil menjadi faktor yang penting untuk stabilitas industri tekstil. Kualitas yang baik akan membuat Indonesia siap berkompetisi dengan negara lain.
Dengan kata lain, industri tekstil Indonesia bukan lagi industri '
sunset' yang enggan bangkit, melainkan industri 'sunrise' yang berandil memajukan ekonomi kreatif.
(vga/vga)