Jakarta, CNN Indonesia -- Wakatobi sudah dikenal oleh para divers karena keindahan alam bawah lautnya. Mulai dari terumbu karang yang cantik hingga berbagai jenis ikan berwarna menganggumkan. Tak hanya keindahan alam bawah lautnya saja yang wajib dicoba, tapi juga kebudayaannya wajib dipelajari dan disaksikan. Pasalnya, Wakatobi akan menggelar Festival Barata Kaledupa 2016 pada tanggal 17 sampai 24 September mendatang.
Raseno Arya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar mengungkapkan bahwa festival ini merupakan perhelatan budaya akbar yang akan menampilkan kesenian tradisional berupa tarian dan permainan rakyat, serta pameran kuliner maupun produk lokal tenun dan kerajinan.
Jika Anda sudah mengenal Wakatobi WAVE (Wonderful Festival and Expo), Festival Barata Kaledupa merupakan bagian dari rangkaian festival tahunan tersebut. Biasanya gelaran ini diadakan setiap bulan November di Pulau Wangi-Wangi. Wakatobi sendiri terdiri dari 4 pulau besar, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Festival ini digelar dengan maksud mengangkat Karia, yakni kemeriahan dalam bahasa lokal. Bupati Wakatobi, Arwahi menjelaskan bahwa Karia digelar sekali dalam setahun untuk merayakan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan. Di antaranya akikah untuk anak-anak, masa transisi dari remaja menjadi dewasa, hingga pernikahan.
Kali ini, Karia dalam festival Barata Kaledupa akan menampilkan seluruh prosesi adat saat masa transisi dari remaja menuju dewasa secara lengkap. Karia akan diikuti oleh anak-anak, serta remaja putra dan putri yang belum menikah dari seluruh penjuru Pulau Kaledupa.
Dalam proses pendaftarannya, peserta akan menyerahkan hasil bumi seperti jagung, umbi-umbian dan kelapa sesuai jumlah yang ditentukan oleh lembaga adat (Sara) setempat. Hasil bumi tersebut akan digunakan untuk penjamuan selama acara.
Prosesi Henauka Nu Mo'aneg akan digelar pada 17 September dan Henauka Nu Wowine pada 18 September 2016 sebagai acara puncak festival ini. Saat Henauka Nu Mo'ane, penyelenggara dan peserta putra akan diarak dari masjid menuju tempat Karia. Sedangkan, Henauka Nu Wowine adalah saat penyelenggara dan peserta putri ditandu dari rumah masing-masing menuju tempat Karia dengan diiringi nyanyian dan tarian.
Di acara puncak, peserta Karia akan mengenakan baju tradisional yang megah dilengkapi pernak-pernik yang indah. Rambut remaja putri dihiasi mahkota keemasan dengan hiasan bunga. Pada momen ini, untuk pertama kalinya peserta putri menginjak tanah setelah Masasombo. Karia akan ditutup oleh Hebangka-bangka, yakni pelarungan makanan tradisional (Harua) di atas kapal miniatur khas Wakatobi. Prosesi ini akan berlangsung pada 23 sampai 24 September mendatang.
Bunyi genderang akan terdengar setiap pagi dan sore sejak masa pembukaan hingga akhir Karia. Bunyi genderang ini berasal dari kediaman penyelenggara. Remaja putri peserta Karia akan menjalani Sombo selama beberapa hari, sebuah proses pingitan saat masa peralihan dari usia remaja ke dewasa. Selama Sombo, mereka akan diberi berbagai petuah seperti mempelajari seluk beluk dunia wanita dan mendapatkan perawatan kecantikan khusus. Doa-doa turut dipanjatkan pada prosesi mandi sebelum dan sesudah Sombo agar mereka diberi kelancaran dan kebaikan di masa depan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak para wisatawan untuk memeriahkan gelaran Festival Barata Kaledupa 2016 di Wakatobi. Arief Yahya juga berharap Wakatobi dapat terus menggelar banyak acara berskala internasional sehingga jumlah wisatawan mancanegara yang bertandang ke Wakatobi meningkat.
(odh/odh)