Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan jempol kepada manajemen Angkasa Pura I (AP I) yang membawahi bandara di Indonesia Tengah dan Timur. AP I dianggap sukses mendesain bandara dan membangun komunitas yang kental dengan sentuhan pariwisata,
"Keren! Presentasinya sangat marketing. Bandara itu menjadi wajah Indonesia. Di bandaralah first impression bagi wisman itu didapat, begitu mendarat ke tanah air. AP I merias muka dengan menciptakan atmosfer yang kaya sentuhan destinasi," puji Arief Yahya di Kemayoran, Rabu (7/9/2016).
Dari catatan Arief Yahya terdapat program Collaborative Destination Development (CDD) di hampir semua bandara yang nuansanya sudah Wonderful Indonesia. Ini adalah salah satu cara mempopulerkan bandara dengan mengeksplorasi destinasi di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu benar, Tourism itu nomor satu, disusul dengan Trade dan Investment. Disingkat TTI, Tourism dulu, baru orang bisa Trading, lalu ujungnya berani investment," kata Arif Yahya.
Sebagai contoh bandara Sam Ratulangi yang merealisasikan program COD dengan acara Airport Running Series Manado pada 19 Maret 2016 lalu. Begitu juga di Bandara Adi Sumarno, Bandara Mataram, Bandara Kupang dan lain-lain "Sentuhannya sangat pariwisata, terima kasih," ucap Arief Yahya.
Selain itu Arief Yahya juga memuji AP 1 yang bersedia menyiapkan booth Tourism Information Center (TIC) yang dikhususkan sebagai tempat bertanya tentang Pariwisata di kota itu. "Mereka juga menggelar pemilihan Putri Bandara, lalu dikarantina untuk memberi bekal ilmu tourism. Lalu tugasnya stay di TIC di Bandara. Ini luar biasa keren!" puji Arief Yahya.
Terakhir Arief juga memuji AP 1 yang membangun bandara dan terminal baru dengan kapasitas besar, seperti di Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Banjarmasin. Terakhir Manado, yang bakal menjadi HUB Indonesia Utara. "Kalau mau membangun, pastikan untuk kepentingan minimal 50 tahun ke depan. Jangan nanggung dan kerja dua kali," kata Arief.
Sebelumnya Arief Yahya telah mengusulkan beberapa poin kepada Direksi AP II di Cengkareng. Di antaranya Sulistyo Wimbo S. Hardjito, Direktur Utama. Lalu Novrihandri, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi, Moch Asrori Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, dan Adi Nugroho, Direktur.Beberapa poin tersebut telah direalisasikan
Pertama mengenai perpanjangn jam kerja bandara sampai 24 jam. "Alhamdulillah, sudah dijalankan dan konsisten di Manado, karena Ibu Kota Sulut itu akan dibangun sebagai Hub Indonesia Utara," kata Arief Yahya.
Kedua, saran mengenai deregulasi peraturan yang tumpang tindih dan tidak populer sehingga menghambat kemajuan. "Ujungnya, kami ingin ada wisman 20 juta di 2019! Hasil yang luar biasa, tidak mungkin ditempuh dengan cara biasa! Pasti harus dilakukan dengan cara yang luar biasa!" sebutnya.
Terakhir tentang desain pengembangan bandara yang harus diperhitungkan untuk long term capacity, termasuk di dalamnya, gunakan IT, agar efisien, tidak banyak kebocoran, dan lebih optimal. "Tempo hari Presiden Joko Widodo juga sudah memuji pertumbuhan wisman di Manado dari China naik 1000 persen, dan beliau akan berkunjung ke Manado," kata dia.
Direktur Utama Sulistyo Wimbo S. Hardjito menjelaskan akan menambah jam operasi di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang memang sudah overload. "Kami mengelola bandara itu customize, sesuai keinginan customers," sebut Wimbo.
(odh/odh)