Mooncake, Si Kue Cantik Sarat Legenda

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 17:42 WIB
Sudah menjadi tradisi bagi kaum Tionghoa, merayakan awal musim gugur dengan festival dan menyantap mooncake atau kue bulan yang cantik.
Mooncake dari Hotel Shangri-La, Jakarta (Dok. Hotel Shangri-La)
Jakarta, CNN Indonesia -- Awal musim gugur adalah waktu yang indah bagi warga China. Malam pertama di musim gugur, bulan berbentuk bulat sempurna dan bersinar cerah. Pada saat itu, kaum Tionghoa percaya Dewi Bulan menampakkan dirinya.

Festival musim gugur ini tiap tahun dirayakan setiap tanggal 15 bulan delapan dalam kalender China. Dan pada tahun ini, festival tersebut jatuh pada hari ini, Kamis, 15 September 2016.

Festival musim gugur ini identik pula dengan sajian mooncake atau kue bulan. Kue ini berbentuk bulat dengan 'lekuk-lekuk' di sisinya. Sementara di bagian atasnya, ada berbagai pola ukiran dan kaligrafi khas China yang menarik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi kue bulan sebagai penganan wajib di festival musim gugur ini merupakan tradisi warga Tionghoa yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.

Menurut sejarah, kue bulan awalnya adalah sajian khusus di pertengahan musim gugur sebagai sebuah penghormatan dan ucapan syukur kepada Tuhan atas masa panen.

Ada banyak versi legenda kue bulan yang beredar di kalangan warga Tionghoa. Salah satu versi yang terkenal adalah munculnya kue bulan dari Dinasti Ming.

Mengutip berbagai sumber, saat Dinasti Yuan berkuasa, pemberontak Zhu Yuanzhang beraksi. Perjuangan ini dikenal sebagai Revolusi Ming. Zhu Yuanzhang memimpin kaum petani dan melawan kerajaan Mongol.

Dia menyebarkan kabar berita dan surat kepada pendukung dengan bantuan kue bulan tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa kue tersebut harus dipotong-potong kemudian dirangkai kembali, tapi ada juga yang mengatakan bahwa kue tersebut diberi selipan kertas di dalamnya.

Versi lain yang paling terkenal adalah legenda pemanah Huo Yi yang memanah sembilan matahari. Dia 'menghancurkan' matahari dan menyisakan satu matahari agar tak menyebabkan kekeringan, tanaman rusak dan penderitaan lain.

Dia berhasil menghancurkannya, dan atas upaya itu dia dihadiahi pil panjang umur oleh sang raja. Nahasnya, pil itu dimakan oleh kekasihnya, Chang Er. Mendadak, dia pun bisa terbang. 

Chang Er panik saat mengetahui Huo Yi kembali dan langsung terbang ke bulan. Sesampainya di bulan dia merasa kelelahan dan akhirnya memuntahkan pil tersebut, yang akhirnya berubah menjadi giok kelinci.

Dia tak pernah kembali ke rumah. Dia akhirnya mendapat hidup abadi di bulan dan berubah menjadi Dewi Bulan.

Chang Er dan Huo Yi pun berpisah. Untuk mengobati kerinduan akan kekasihnya di bulan, setiap tanggal 15 bulan delapan, Huo Yi  menyisihkan waktunya untuk menanti Chang Er.

Dia duduk minum teh dan menyantap kue bulan sembari menunggu kekasihnya menampakkan diri dalam balutan sinar bulan yang terang saat purnama.

Beragam Versi Kue Bulan

Awalnya kue bulan berbentuk bulat sempurna. Bulatan sempurna  ini melambangkan bulan purnama. Selain itu bulat juga berarti melambangkan kesempurnaan dan keutuhan.

Dalam perkembangannya, kue bulan memiliki beragam varian bentuk serta isi. Versi orisinal kue bulan ini diisi kuning telur asin. Sekarang ini, varian isinya makin beragam. Ada juga yang berisi pasta lotus, pasta jujube, dan pasta kacang-kacangan.

Rasa-rasa kue bulan ini antara lain kacang merah, buah, kacang hijau, es krim.

Variasi kue bulan juga hadir di Indonesia. Ada beragam jenis kue bulan yang disajikan, dari yang tradisional sampai beragam variasi isian dan warna menggoda.

Hotel Shangri-La, Jakarta

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER