Daerah Bisa Bekembang Lebih Maju dengan Go Digital

adv | CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2016 15:14 WIB
Dewasa ini, beberapa daerah sudah percaya diri menempatkan pariwisata sebagai portofolio business dalam membangun daerahnya.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewasa ini, beberapa daerah sudah percaya diri menempatkan pariwisata sebagai portofolio business dalam membangun daerahnya. Sebab, "Go Digital Be The Best" akan lebih cepat dilakukan Kemenpar jika semua daerah ikut bergerak. Selain itu, Solid, Speed, dan Smart juga menjadi engine untuk menggerakkan "Go Digital Be The Best"

"Jika tidak ikut Go Digital, saya jamin destinasi wisata yang dimiliki daerah itu tidak akan maju! Karena itu no return point, harus familiar dengan digital!" kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI dalam Rakornas Kemenpar III di Ecopark Ancol, Jakarta, 15-16 September 2016 lalu.

Pertama, daerah harus punya official website sebagai own media. Hal itu juga sekaligus sebagai sumber informasi destinasi Pariwisata di daerahnya. Website di daerah itu pun harus di dejuga disertai dengan berbagai keunggulan pariwisatanya. Website itu pun harus terus di up date, bisa dengan video, foto atau gambar, serta text atau real news. "Makin bagus websitenya, makin banyak orang betah mampir, makin banyak yang bisa dipromosikan," kata Arief Yahya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, harus mulai berani menampilkan calendar of event. Bisa juga disebut dengan daftar kegiatan yang bernuansa pariwisata selama satu tahun. Events itu harus sudah pasti baik tanggal dan bulannya, serta deskripsi dari rencana kegiatan tersebut. Event akan menjadi salah satu atraksi yang memungkinkan seluruh industri pariwisata membuat paket wisata jauh-jauh hari sebelumnya.

Hal ini dikarenakan, skema kerja Travel X-change Indonesia (TXI) Digital Market Place (DMP) itu berawal dari sini. DMP merupakan pasar atau lapak-lapaknya. DMP akan diisi oleh industri tour travel dan tour agency dengan paket-paket Pariwisata yang sudah mereka susun. Nantinya paket itu harus dibuat semakin menarik dan punya nilai jual. Jika memungkinkan content-nya sekaligus di-connect dengan event di daerah. Info mengenai event di daerah itu juga harus disediakan dengan detail oleh Pemda, Pemkot, serta Pemprov melalui website daerah tersebut.

Dengan demikian, akan ada tiga pihak yang saling berhubungan melalui digital. Pertama, TXI DMP yang dimiliki Kemenpar dan akan dioperasikan oleh pihak ketiga. Kedua, Website daerah yang berisi kalender event Website ini akan berisi informasi lengkap dan informatif. Ketiga, paket-paket wisata yang dibuatoleh tour operator. Pastinya, tour operator sudah memiliki website sendiri. Kelak, pasar TXI DMP itulah yang dipromosikan di seluruh dunia.

Bisa dikatakan, juka daerah ingin maju sebaiknya mulai untuk membuat website yang lengkap. Bukan hanya itu saja, website-nya juga harus terus diperbarui. Pastikan juga tercantum seluruh event nasional dan internasional yang memiliki cultural value dan sekaligus commercial value. Sebab, Industri seperti tour operator dan tour agency akan secara otomatis mencari akal dan membuat kreasi dalam menciptakan paket-paket yang bersaing untuk dipajang di TXI DMP tersebut.

Tentunya, banyak peserta Rakornas Kemenpar III yang dibuat heran dengan model pasar digital seperti ini. Termasuk juga Menpar Arief Yahya. Menpar Arief Yahya pernah dikritik oleh anggota ASITA (asosiasi tour and travel) yang menjadi mitra usaha tentang perkembangkan OTA (online travel).

"Saya beri contoh Wartel atau Warung Telekomunikasi yang dahulu saya bangun dengan jumlah124.000 di seluruh Indonesia. Hadirnya teknologi GSM dan HP, maka Wartel itu secara perlahan hilang dari peredaran. Sudah pasti, akan lenyap karena ada teknologi baru yang memungkinkan komunikasi lebih mudah dan murah," kata Arief Yahya.

Sama halnya dengan online transportation. Kehadiran Gojek, Uber, dan Grab, pernah mengalami kehebohan lantaran sempat dilarang oleh Kemenhub. Walaupun pada akhirnya, surat larangan itu tidak sampai 24 jam sudah dicabut kembali. "Aplikasi digital itu tidak bisa dilawan dengan peraturan saja karena akan terus berkembang dan mencari bentuk paling ideal," ujar Arief Yahya.

Hal ini juga sama seperti Online Shopping. Kini, berbelanja secara online sedang tumbuh dengan pesat di tanah air. Sebut saja Matahari Mall, Bukalapak.Com, Blibli.Com, Alibaba.Com, dan lainnya. Semuanya sudah pasti akan mempengaruhi antusiasme orang yang sebelumnya gemar belanja di mal. Hal ini dikarenakan harganya pasti lebih murah, lebih mudah mencari, lebih variatif, dan lebih praktis.

Hal itu juga yang menyebabkan munculnya istilah More Digital More Personal. Karena marketing sudah langsung masuk melalui smartphone ke customers. Di samping itu, komunikasi data ke pelanggannya sudah detail sampai ke personal. Istilah More Digital More Global bisa diartikan bahwa dengan digital semua informasi bisa di-upload, dipromosikan secara global, dan semua orang yang memiliki aplikasi yang sama bisa langsung saling terhubung.

Satu lagi, More Digital More Professional juga semakin tepat sasaran dalam mempromosikan sesuatu via digital. Hal ini tentu saja sesuai dengan profile market yang disasar. Karena aplikasi sudah bisa memilah kesukaan dan kebiasaan orang. dengan indicator jenis aplikasi apa yang setiap hari dibuka, berapa lama, atau ketertarikan di bidang apa. Dengan begitu, promosi akan semakin efektif sampai ke calon customers. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER