Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang pesta olahraga rekreasi dunia, TAFISA Games 2016, yang digelar di Jakarta membuat dua destinasi wisata yaitu Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, naik daun.
Sejumlah atlet perwakilan dari 84 negara diajak untuk mengunjungi dua destinasi wisata tersebut usai berlaga di TAFISA Games 2016. Ajakan berkeliling Kota Tua Jakarta itu bukan tanpa sebab.
Selain dapat melihat banyak bangunan berasitektur indah, kawasan Kota Tua juga bernilai sejarah tinggi, karena tengah diusulkan sebagai Situs Warisan UNESCO 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
”Status dari UNESCO dapat membuat Kota Tua Jakarta kian populer. Karenanya seluruh peserta TAFISA Games 2016 kami ajak berkeliling ke sana, dengan maksud ingin menunjukkan bahwa Kota Tua Jakarta memang layak menjadi destinasi wisata," kata Ketua Pokja 10 Top Destinasi Kemenpar, Hiramsyah Syambudhy Thaib, pada Minggu (10/10).
Saat ini, empat pulau di Kepulauan Seribu (Onrust, Kelor, Cipir dan Bidadari) dan Kota Tua sudah masuk dalam Daftar Sementara (Tentative List) Situs Warisan Dunia UNESCO bersama 17 situs lain, diantaranya Kota Lama Semarang, Kota Tambang Batubara Sawahlunto, Permukiman Tradisional Nagari Sijunjung, dan Lanskap Sejarah dan Maritim Kepulauan Banda.
Nomination Dossier--dokumen komprehensif pengajuan Kota Tua sebagai Situs Warisan Dunia, telah rampung dan dikirimkan pemerintah Indonesia dan Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) ke World Heritage Committee UNESCO pada akhir September kemarin.
Di dalamnya memuat nilai Kota Tua sebagai situs bersejarah, berikut upaya pelestariannya ke depan. Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu menyebut sejarah Kota Tua punya daya pikat tersendiri.
Ia ingin Indonesia juga bangga melestarikan sejarah tersebut, karena hampir seluruh kota di Eropa melakukan hal yang sama.
"Apa yang sudah dilakukan untuk pelestarian Kota Tua sudah benar. Jangan lupa juga untuk melestarikan bentuk bangunannya," kata Menpar Arief.
(ard)