Awasi Asupan Garam pada Anak

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2016 13:22 WIB
Meski mudah menggugah nafsu makan anak, namun konsumsi makanan yang mengandung MSG atau perasa lain tidak diberikan hingga usia tertentu.
Ilustrasi (Thinkstock/Jupiterimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan gurih memang menjadi favorit banyak orang, terlebih anak-anak. Rasa gurih yang dicecap dari MSG, dengan mudah akan memicu mereka untuk terus mengkonsumsi makanan tersebut.

Efeknya, anak-anak dapat kecanduan dengan makanan tersebut. Sedangkan dampak terparah adalah anak dapat mengalami obesitas.

Menurut  Bariatric Physicians, Dr. Grace Judio-Kahl, Msc, sebaiknya anak tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung MSG atau perasa lain hingga usia lima tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlebih lagi pada anak yang masih menjalani MPASI. Biarkan anak belajar mengenal rasa," ujarnya. Grace mengatakan bagi anak-anak, rasa makanan jumlahnya bisa ribuan. "Setiap makanan punya rasa sendiri," katanya.

MSG ataupun garam memang dapat dengan mudah memancing nafsu makan anak. Karena itu, Kahl menyarankan agar orang tua tidak memberi 'topeng' pada makanan yang akan diberikan untuk anak.

"Misalnya, tidak memberi garam ekstra ataupun gula ekstra, karena tidak ada yang bisa mengalahkan rasa makanan yang natural," paparnya.

Kahl menjelaskan, nantinya jika anak sudah tumbuh besar, sebaiknya dia dibiarkan mengikuti makanan yang dikonsumsi oleh orang lain di rumahnya.

Namun, makanan tersebut juga harus seimbang. Sebaiknya orang tua tidak memberikan hidangan makanan yang hanya condong pada satu rasa saja. Hal itu dinilai dapat mengakibatkan anak tidak bisa mengapresiasi rasa lainnya.

Sama halnya seperti garam, konsumsi gula pun tak boleh terlalu banyak. Namun, anak tak boleh dilarang untuk mengonsumsi makanan-makanan itu. "Karena mereka curiousity-nya sangat tinggi. Mereka pasti ingin coba macam-macam."

Hanya saja, Grace menyarankan agar orang tua memilah makanan menjadi dua bagian. Keduanya menjadi anytime food dan sometimes food.

Ia menjelaskan bahwa makanan yang tergolong anytime food adalah nasi, lauk pauk, buah dan sayur. Sedangkan makanan yang tergolong sometimes food adalah permen, cake, dan makanan manis lainnya. "Dan itu harus pintar-pintarnya orang tua," kata Kahl.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER