Bali Raih Predikat Destinasi Favorit & Devisa Terbesar

adv | CNN Indonesia
Kamis, 15 Des 2016 13:40 WIB
Menpar Arief Yahya selalu menggunakan password “Bali” dalam mempromosikan destinasi di seluruh dunia karena dalam pariwisata
Denpasar, CNN Indonesia -- Menpar Arief Yahya selalu menggunakan password “Bali” dalam mempromosikan destinasi di seluruh dunia karena dalam pariwisata, Bali adalah gerbang yang dilewati 40% wisatawan mancanegara. “Bali sebagai destinasi utama akan diproyeksikan menjadi icon of tourism. Masuknya lewat tourism, agar terjadi people to people relations, baru masuk ke trade and investment,” kata Menpar Arief Yahya saat kunjungan kerja ke Melbourne, Australia. 

Di setiap promosi pun, Bali tetap diangkat sebagai lokomotif yang berperan dalam menarik destinasi Beyond Bali. “Kalau kita masuk dari trade and investment dulu, kita akan kalah dengan Singapura, Hongkong, Dubai, Abu Dhabi, Iceland, negara-negara yang mengandalkan financial service. Tetapi kalau masuk lewat tourism dulu, tidak ada yang bisa mengalahkan Indonesia,” kata Arief Yahya. Wajar, jika Presiden Joko Widodo menempatkan Pariwisata sebagai core economy Indonesia dan sumbangan Bali ke devisa saat inisudah mencapai Rp70 Triliun setahun.

Bali memang selalu diingat oleh warga dunia dan menjadi top mind sebagai destinasi favorit di Indonesia. Bagi wisatawan China, Bali menjadi tempat yang harus dikunjungibila mereka melancong ke Indonesia. Apalagi yang ingin prewedding atau honeymoon. Bali adalah destinasi favorit mereka. Bahkan Travel + Leisure di Shanghai, China menempatkan Indonesia sebagai next destination. “Tahun ini, bakal menembus 5 jutaan wisman yang ke Bali,” katanya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menpar Arief Yahya membenarkan bahwa 85 persen wisman dari Negeri Tembok Raksasa itu memilih Bali sebagai objek wisata tujuan. Sisanya sebanyak 15 persen, pengunjung berasal dari Jakarta, Manado, Singkawang, Batam, dan Jawa Tengah. Jangankan China, tahun ini sebagian warga Australia sudah menganggap Bali sebagai the second home town-nya. Hanya 14 persen orang yang mengetahui kalau Bali itu bagian dari Indonesia.

Karena itulah, tahun pertama 2014-2015, Menpar mempromosikan tempat di Indonesia berdasarkan portofolio yang ada, yaitu 3 greaters, Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau (Batam-Bintan). Mengapa dipilih tiga itu karena selama ini wisawatan mancanegara yang berkunjung di Indonesia, 40 persen akan mengunjungi Bali, 30 persen ke Jakarta, dan 20 persen ke Batam-Bintan. “Saya selalu memulai dari akhir. Selama ini 90 persen wisman itu masuk melalui 3 pintu utama itu karena itu kita buat 3 greater tersebut,” ujarnya. Promosi pun disesuaikan dengan tiga destinasi itu.

Berdasarkan data kunjungan yang sudah ada, lima besar orang yang berkunjung berasal dari Singapura, Malaysia, China, Australia, dan Jepang. “Dan saat ini, China sudah mengalahkan semuanya, dan lompat dari posisi 4 ke posisi 1,” ungkapnya. Semua negara termasuk Indonesia memotret China sebagai raksasa yang potensial di bidang pariwisata. Berdasarkan data itulah promosi Wonderful Indonesia ke China mendapat prioritas. “Karena itu, ketika saat ini wisatawan China mulai membanjiri masyarakat Indonesia, sudah diperkirakan sejak akhir tahun 2015,” kata Menpar Arief Yahya.

Arief Yahya juga sudah menghitung bulan-bulan liburan masyarakat Chinayang biasanya berlibur ketika Tahun Baru Imlek pada bulan Februari, Hari Buruh sedunia pada bulan Mei, liburan anak-anak sekolah pada bulan Juni-Juli, dan Hari Kemerdekaan Cina pada bulan Oktober. Dia juga sudah mendapatkan data, bahwa mereka memutuskan untuk berlibur minimal satu bulan sebelumnya.

“Jadi, dari jadwal liburan dan waktu memutuskan berlibur itulah saat yang tepat untuk berpromosi dengan tepat,” kata dia.

Presiden Jokowi juga pernah bertemu dan berdialog dengan Presiden China XI di Jakarta menginginkan turis dari Cina yang datang ke Indonesia dapat mencapai 10 juta orang.

“Memang yang paling siap infrastruktur pariwisata dan sudah mempunyai nama besar dalam bidang pariwisata adalah Bali,” kata I Gde Pitana

”Namun ada beberapa kota juga yang menjadi daya tarik wisatawan China,” ujar I Gde Pitana. Kota-kota yang dimaksud adalah Jakarta, Manado, Singkawang, Jawa Tengah, dan Batam.

“Kami juga menyambut sekitar 1.388 turis dengan acara perayaan di Bali. Acara itu dilaksanakan untuk menghormati dan memberi kesan yang baik pada mereka. Acara sambutan tersebut juga baik untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut ketika mereka kembali ke negaranya,” ujar Pitana.

Acara perayaan Tahun Baru Imlek di Bali menjadi agenda penyambutan yang memukau wisatawan. Menurut Pitana, Konsulat Jenderal China Mr.Hu bahkan menyampaikan rasa harunya setelah mengikuti acara yang dihadiri sekitar 1.388 wisatawan China.

“Mr. Hu meminta kami agar pemerintah Indonesia kembali mengadakan acara yang sama di Bali tahun depan. Mr Hu sangat terpukau dan terharu dengan acara itu,” ujarnya.

“Kami semakin yakin, target kedatangan 20 juta wisman itu dapat dicapai di tahun 2019. Masyarakat China pun potensial menjadi wisatawan terbanyak disusul masyarakat Singapore, Malaysia, Australia, Jepang dan Korea," ujar dia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER