Jakarta, CNN Indonesia -- Tijn Kolsteren, bocah berusia enam tahun asal Belanda didiagnosa mengidap kanker otak pada Mei 2016. Pekan lalu, dengan harapan dapat menggalang dana beberapa ratus euro, ia mengusung sebuah aksi peduli menantang publik untuk mengecat kukunya.
Aksi ini mendapat perhatian dan dengan cepat dalam waktu hanya tiga hari mampu mengumpulkan uang lebih dari 2,5 juta euro.
"Dengan aksi berani memoleskan cat kuku, ia ingin membantu anak-anak yang menderita pneumonia," seperti dilaporkan NOS, media setempat, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan yang diusung Kolsteren mencuri perhatian bahkan termasuk DJ Armin van Buuren, dan Perdana Menteri Mark Rutte, serta selebriti terkenal lainnya. Mereka dengan berani mengecat kuku mereka.
"Cat kukumu, berdonasi dan tantang tiga teman lainnya untuk melakukan hal yang sama," demikian tantangan yang disampaikan oleh keluarga Kolsteren.
Setiap yang berpartisipasi juga diajak membagi gambar/potret mereka di media sosial menggunakan hashtag #lakaan (yang berarti 'cat kuku sudah tertorehkan').
Rutte dan sejumlah DJ ikut serta dalam aksi ini pada Jumat lalu, dan menorehkan cat kuku berwarna biru di kukunya.
Keluarga Kolsteren pekan lalu mendapati temuan memprihatinkan karena upaya kemoterapi yang dilakukan Kolsteren gagal mengurangi ukuran kanker.
"Di luar kabar buruk yang kami dapati, kami ingin melakukan sesuatu buat anak-anak yang ingin terus berjuang hidup, bahkan sampai usia enam tahun," ujar ayahnya Gerrit pada NOS.
"Gagasan ini muncul, ketika Tijn mengecat kukunya bersama teman-teman dan menyukainya. Saya lalu membayangkan seperti
Ice Bucket challenge, dan melabrak anggapan pria mengecat kukunya sebagai tabu," ujarnya beralasan awal pertama kali menggagas aksi.
Berkat aksinyanya ini, media lokal Belanda menyebut Tijn Kolsteren sebagai seorang pahlawan. Tabloid AD misalnya pada Jumat lalu menempatkan gambar dia dan di bawahnya lalu bertuliskan 'Super Tijn'.
(rah)