Waspada Serangan Bali Belly Saat Liburan di Pulau Dewata

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2017 05:41 WIB
Bagi Anda yang berlibur ke Bali, perhatikanlah asupan makanan yang masuk dalam perut Anda. Pastikan kebersihannya agar tak terserang Bali belly.
ilustrasi: Hati-hati pada serangan Bali belly yang mungkin menimpa pengunjung Pulau Dewata. Thinkstock/Piotr Marcinski
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat liburan pergantian tahun, Bali akan selalu kebanjiran wisatawan dari berbagai daerah baik domestik maupun internasional. Namun selain mempersiapkan perlengkapan dan agenda wisata, waspadalah juga akan penyakit Bali belly.

Bali belly merupakan istilah yang sudah umum di kalangan wisatawan internasional karena kerap menyerang para turis terutama mancanegara.

Penyakit ini banyak disinggung para traveler di berbagai tulisan mereka untuk para turis yang akan menginjakkan kaki di Pulau Dewata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bali belly atau biasa dikenal diare memang sering menyerang para turis asing di Bali. Penyakit ini erat kaitannya dengan kebersihan makanan yang dijual serta kesadaran turis terhadap kebersihan," kata Stephanie Patricia, dokter dari aplikasi kesehatan Medi-call Indonesia dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com.

Stephanie mengatakan di Pulau Dewata banyak penjaja makanan yang melayani konsumen dengan tangan. Sayangnya banyak dari penjual tersebut yang kurang memerhatikan kebersihan, misalnya tidak mencuci tangan terlebih dahulu.

Tangan yang kurang terjaga kebersihannya akan menjadi media penularan kuman yang sempurna. Kuman-kuman ini akan menyebar ke makanan yang disajikan kepada pelanggan, hal ini akan mengganggu kesehatan pencernaan seseorang. Salah satu penyakit yang sering dikeluhkan adalah diare.

Masalahnya, street food atau makanan pinggir jalan di Bali menawarkan sensasi yang menggoda seperti menikmati makanan sembari berjalan di pinggir pantai atau jalanan daerah Legian.

Selain itu, cara penyajiannya yang unik juga dianggap sebagai daya tarik bagi wisatawan.

Hanya saja bukan cuma pedagang yang harus menjaga kebersihan tangannya. Wisatawan juga harus menjaga kebersihan tangannya.

"Konsumen juga harus selalu mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di toilet dan memegang uang," lanjut Stephanie.

Bukan cuma turis biasa yang pernah terserang Bali belly, bek andalah Manchester United, Chris Smailing tercatat pernah juga mengeluh akibat Bali belly saat menikmati liburan di andalan pariwisata Indonesia itu.

"Gejala Bali belly bisa diawali dengan demam dan keram, kemudian kadang dilanjutkan dengan muntah dan diare. Keluhan diare dapat disertai atau tanpa darah dan nyeri perut hebat," kata Stephanie.

"Karena kekurangan cairan, tubuh akan terasa lemas. Pasien disarankan agar mendapatkan asupan cairan yang cukup," lanjut Stephanie.

Pasien yang terkena gejala Bali belly atau diare ini disarankan segera mendapatkan penanganan medis agar tidak semakin parah. Penanganan dapat diperoleh di klinik terdekat.

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER